Populer Internasional: Iron Dome Gagal Cegah Drone Peledak Houthi – 12 Negara Merespons Putusan ICJ

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer di saluran internasional Tribunnews bisa dilihat di sini.

Sebuah drone berisi bahan peledak diluncurkan oleh kelompok Houthi di Tel Aviv, membuktikan bahwa Iron Dome gagal menghentikannya.

Sementara itu, Israel mengungkapkan bagaimana sistem pertahanan udaranya bisa dikompromikan.

Di sisi lain, 12 negara memberikan tanggapan terhadap keputusan ICG dan menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal.

Selengkapnya berikut berita dunia 24 jam terakhir. 1. Iron Dome Gagal Hancurkan Drone Peledak Houthi, Apartemen Tel Aviv Terbakar, Israel Bunuh Iron Dome – sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel. (jernih)

Sebuah drone bermuatan bahan peledak yang diluncurkan oleh Houthi menghantam sebuah gedung apartemen di pusat Tel Aviv pada Jumat pagi (19/7/2024).

Seorang warga Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Houthi.

Menurut penyelidikan awal Angkatan Udara Israel, pesawat pilot menjadi sasaran, namun karena kesalahan manusia, drone Houthi gagal menghancurkan Iron Dome Israel.

Sirene peringatan pun tidak berbunyi.

Dilaporkan bahwa drone tersebut langsung menargetkan sebuah gedung apartemen di Tel Aviv pada pukul 15.12.

Baca selengkapnya >>> 2. Israel mengungkap bagaimana drone Houthi menghancurkan Tel Aviv, tertipu radar setelah terbang dari Yaman

Militer Israel melancarkan penyelidikan untuk mencari tahu mengapa mereka tidak mencegat drone yang diluncurkan Houthi menuju Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) pagi.

Perkiraan Israel menunjukkan bahwa drone yang diluncurkan dari Yaman dan meledak di Tel Aviv kemarin menempuh jarak hampir 2.000 kilometer dan mengambil rute baru untuk membingungkan sistem pengawasan militer.

“Drone terkadang mengambil rute baru dari sebelumnya, untuk menyesatkan sistem pencarian dan pengawasan tentara Israel,” lapor surat kabar Yedioth Ahronoth, Sabtu (20/7/2024).

Menurut perkiraan Israel, hulu ledak pesawat yang berbobot beberapa kilogram itu dirancang untuk memungkinkan penerbangan jarak jauh.

Yedioth Ahronoth mengatakan militer Israel terus menyelidiki seluruh jalur penerbangan.

Baca selengkapnya >>> 3. 12 negara merespons putusan ICJ yang mengecam perilaku Israel, termasuk dari Turki hingga Malaysia Presiden Mahkamah Internasional (ICJ) Jaksa AS Joan Donoghue (kedua kanan) bersama rekan-rekannya di pengadilan di Den Haag Berkonsultasi . 12 Januari 2024, sebelum sidang kasus genosida terhadap Israel yang diajukan oleh Afrika Selatan. (Remko de Waal/ANP/AFP)

Setidaknya 12 negara bereaksi terhadap keputusan Mahkamah Internasional atau ICG yang menyatakan pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah tindakan ilegal.

Negara-negara tersebut mulai dari Eropa hingga Asia Tenggara, salah satunya adalah negara tetangga Indonesia, Malaysia.

Tanggapan dari 12 negara sebagian besar memuji langkah berani ICJ.

Namun ada juga pihak yang mengaku netral dengan catatan mencari solusi damai bagi Israel dan Palestina yang sedang berkonflik.

Diberitakan sebelumnya, ICJ pada Jumat (19/7/2024) memutuskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah dan permukiman Palestina adalah tindakan ilegal.

Baca selengkapnya >>> 4. Di Ambang Kematian, Percakapan Awak Sukhoi SU-34 Saat Dikejar Rudal Patriot: Apakah Kita Masih Hidup?

Percakapan antar awak pilot pesawat tempur SU-34 Rusia pun “bocor” ke media.

Saluran Telegram Fighterbomber, yang dikenal karena kedekatannya dengan militer Rusia di Ukraina, membagikan dugaan percakapan para kru selama pertemuan dengan rudal Patriot di Ukraina.

Menurut situs militer Bulgaria, tanggal pasti rekaman tersebut masih belum jelas, dan mereka belum dapat memastikan keasliannya.

Dalam laporannya, pembom tempur tersebut mengatakan insiden itu terjadi selama “misi penting yang strategis”.

Rekaman dimulai dengan salah satu pilot bertanya kepada yang lain, “Oke, Siriuga, apakah kita akan berumur panjang?”

Ungkapan ini dianggap sebagai tanda bahwa awak Su-34 mengetahui bahwa mereka akan memasuki wilayah udara yang lebih kompleks, berbahaya, dan kompetitif.

Tak lama setelah pertukaran awal ini, perintah petugas kendali tempur dapat didengar.

Dengan menggunakan komunikasi radio, petugas mengelola operasi, memberikan informasi dan instruksi penting.

Baca selengkapnya >>>

(tribenews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *