TRIBUNNEWS.COM – Tribun berita lokal saluran internasional dapat ditemukan di sini.
Setelah kematian pejabat senior Hamas dan Hizbullah, Iran menyatakan telah melakukan pembalasan terhadap Israel, namun serangan tersebut belum terlihat.
Tanpa mengetahui kapan dan bagaimana pembalasan akan terjadi, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memastikan bahwa pembalasan pasti akan terjadi.
Dalam perang lain antara Rusia dan Ukraina, drone Dragon Ukraina mampu membuat Rusia kewalahan dan membunuh 1.200 tentara Putin.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat berita internasional populer 24 jam terakhir di sini. 1. IRGC akan mengambil tindakan tegas terhadap Israel atas kematian Haniyeh, IRGC mengaku menggunakan rencana dan metode rahasia yang unik.
Iran telah menegaskan akan membalas dendam kepada Israel atas kematian pemimpin tertinggi Hamas Ismail Haniyeh.
Meski perlu waktu untuk melakukan pembalasan, para pejabat senior Iran mengatakan hal itu pasti akan terjadi. Ismail Haniyeh (IRNA)
Pada Rabu (4/8/2024), komandan operasi Pasukan Quds, salah satu cabang Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), mengatakan tanggapan Iran terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh lebih dari sebulan lalu di Teheran adalah unik. nasihat
Waktu dan Cara yang Misterius, mengutip Chronicle of Palestine.
Namun, pejabat tersebut mencatat bahwa pembalasan Iran bergantung pada peluang untuk mencapai tujuannya.
Dan reaksi ini dapat ditunda sampai kondisi yang sesuai terpenuhi.
Para pejabat Iran telah berulang kali menekankan bahwa respons Haniyeh adalah ketika tiba waktunya untuk membunuhnya, apa pun yang terjadi.
Sementara itu, Amerika Serikat telah mengerahkan pasukan angkatan laut, termasuk kendaraan, dalam beberapa pekan terakhir untuk melawan serangan Iran.
BACA LEBIH LANJUT >>> 2. Ribuan tentara Korea Utara dikatakan mulai mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina di Donbass.
Pasukan Rusia dilaporkan mendekati Pokrovsk, Donetsk, dan Ukraina timur.
Surat kabar Rusia “Moskovsky Komsomolets” melaporkan pada Selasa (3 September 2024) bahwa kota itu berada dalam jangkauan senjata Rusia.
Rumah sakit dan bank berhenti bekerja dan pihak berwenang Ukraina segera mengusir warganya.
Kantor berita TASS melaporkan dari pasukan keamanan Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri bahwa pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina di Novogrodovka (sekitar 7 km dari Pokrovsk) secara bertahap telah retak.
Meskipun Ukraina secara aktif mengerahkan pasukan tambahan, jumlah angkatan bersenjatanya tidak cukup untuk mengatasi situasi sementara.
Sehari sebelumnya, menurut majalah Forbes (AS), ratusan tentara Ukraina diancam akan dikepung oleh empat bandit di selatan Pokrovsk.
BACA LEBIH LANJUT >>> 3. Ukraina menembakkan drone ke tempat persembunyian tentara Rusia, menewaskan 1.200 tentara Putin setiap hari.
Angkatan Bersenjata Ukraina meningkatkan penggunaan drone FPV.
Termit adalah campuran logam aluminium dan oksida besi yang paling andal, yang menghasilkan suhu penyalaan sangat tinggi karena kombinasi aluminium dengan oksigen dari oksida: dalam pengelasan, bom pembakar, dll.
Seperti dilansir Defense-UA, drone kecil yang membawa campuran pembakar ini disebut “Dragon Drone” atau “Dragon Drone” karena melepaskan tembakan ke situs militer Rusia yang diduduki.
Beberapa hari yang lalu, seekor naga naga baru muncul untuk pertama kalinya. Video yang memperlihatkan drone sedang beraksi telah beredar di media sosial. Mereka berkembang biak dan tumbuh seperti api.
Selain itu, senjata tembakan udara ini terlihat digunakan dalam beberapa perampokan di front Ukraina.
BACA SELENGKAPNYA >>> 4. Presiden Marcos mengancam akan memecat semua pejabat yang membantu Alice Guo melarikan diri ke Indonesia
“Mereka yang membantu Alice Guo melarikan diri ke Indonesia pada bulan Juli pasti akan menanggung akibatnya.”
Hal tersebut dibenarkan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, yang mengomentari penangkapan buronan ikan kakap Filipina Alice Guo yang ditangkap di Tangerang, Indonesia kemarin, Rabu (9/4/2024).
“Dia tidak hanya dipecat. Kami juga akan mengadili Presiden Marcos karena melanggar hukum dan bertindak bertentangan dengan seluruh kepentingan sistem peradilan Filipina,” kata Presiden Marcos.
Marcus sebelumnya mengatakan bahwa “kepalanya terpenggal” akibat penerbangan tersebut.
Dalam wawancara di Camp Aguinaldo, Kota Quezon, Marcos mengatakan masyarakat akan segera mengetahui siapa saja yang akan dituduh membantu dan bersekongkol dalam pelarian Alice Guo.
Dalam pesan video yang diposting ke akun Facebook dan Instagram-nya pada hari sebelumnya, Marcus mengeluarkan peringatan lain, kali ini ia melihat orang-orang seperti Guo yang sedang dalam pelarian dan bukannya dituntut secara resmi.
BACA LEBIH LANJUT >>>
(Tribune News.com)