Populer Internasional: Ganasnya Rudal Hizbullah – 20.000 Bom AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Laporan terpopuler Tribune di saluran internasional dapat ditemukan di sini.

Kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan rudal ke 2 pejuang Israel dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sementara itu, sebanyak 20.000 bom bantuan Israel digunakan untuk menyerang warga Gaza.

Di sisi lain, gerakan Houthi Yaman bersumpah akan lebih banyak melakukan serangan terhadap Tel Aviv.

Berikut ini adalah berita populer internasional. 1. Senjata Mengerikan Hizbullah, Hancurkan 2 Jet Tempur Israel Dalam Waktu Kurang Dari 24 Jam Luncurkan 100 Rudal – Gambar Rudal Hizbullah. (Cuplikan Layar)

Kelompok perlawanan Islam Lebanon, Hizbullah, melancarkan serangkaian operasi pada Kamis (25/7/2024).

Dalam operasi tersebut, unit pertahanan udara Hizbullah berhasil menembak jatuh rudal dan menghancurkan 2 pesawat tempur Israel dalam waktu kurang dari 24 jam.

Hizbullah menjelaskan, serangan itu merupakan respons terhadap serangan udara Lebanon yang dilakukan Israel.

Tak hanya itu, serangan ini juga untuk menangkal serangan Israel di wilayah Palestina bagian utara.

Berikut rangkaian lengkap operasi Hizbullah pada Kamis, seperti dilansir Al Mayadeen:

Pukul 12.30 waktu setempat, Hizbullah melancarkan serangan terarah ke situs militer Hanita.

Hizbullah kemudian menggunakan serangan berikutnya untuk menargetkan sebuah bangunan yang digunakan sebagai tempat persembunyian IDF.

Baca selengkapnya >>> 2. 20.000 bom bantuan AS ke Israel untuk menyerang Gaza, bagian dari rahasia pengiriman

Media Amerika Serikat (AS), The New York Times, berdasarkan analisis data yang diterbitkan American Jewish National Security Institute, memberitakan bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan militer dalam jumlah besar ke Israel hingga 7 Oktober 2023. .

Dalam artikel yang dimuat The New York Times pada Kamis (25/7/2024), bantuan tersebut mencakup lebih dari 20.000 bom telanjang, sekitar 2.600 bom berpemandu, dan 3.000 rudal presisi.

Selain senjata, AS juga memasok pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan udara kepada sekutu terdekatnya, Israel.

Beberapa senjata dan bantuan lainnya akan dibawa, dan kabarnya hal itu dirahasiakan.

Analisis yang dilakukan oleh Yayasan Pertahanan Demokrasi menemukan bahwa senjata yang diberikan kepada Israel pada Maret 2024 merupakan “jumlah senjata terbesar”.

Senjata-senjata ini juga digunakan untuk mendukung pasukan keamanan Israel.

Baca selengkapnya >>> 3. Pemimpin Ansar Allah menjanjikan lebih banyak serangan di Tel Aviv: Kami berjuang untuk itu

Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansar Allah Yaman, mengumumkan pekan lalu bahwa ia telah memulai fase kelima eskalasi yang menargetkan Tel Aviv dengan drone Yaffa.

Dalam pidatonya yang digelar pada Kamis (25/7/2024), Seyyed al-Houthi menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah tersebut “mengejutkan operasi tersebut, karena jarak yang ditempuh drone dan sasaran yang diserang sangatlah penting.”

Dikatakannya, Jaffa menempuh jarak 2.200 km dan mampu menembus semua pembatas dan benteng berdasarkan pendudukan, sementara dilindungi oleh daratan.

Sayed al-Houthi mengatakan, “Operasi memalukan itu membuat takut pendudukan Israel di wilayah serangan.”

Al-Houthi menegaskan bahwa tidak ada lagi tempat aman bagi Israel di wilayah pendudukan Palestina.

Israel Tengah mengatakan serangan Yaman ke Tel Aviv membuktikan bahwa ini adalah masalah serius bagi Israel, lanjutnya.

Baca selengkapnya >>> 4. Pejabat Israel: Kami tidak akan menunggu lampu hijau AS untuk menyerang Hizbullah di Lebanon

Israel menyatakan tidak menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk melancarkan operasi militer, sehingga pasukan Israel (IDF) mengusir pejuang Hizbullah dari gerakan Hizbullah Lebanon dari Israel-Lebanon. berbatasan

Dalam jumpa pers di Washington, seorang pejabat Israel mengatakan pada Jumat (26/7/2024) bahwa AS mengetahui bahwa Israel tidak akan menerima persyaratan status quo di utara.

Status quo berarti mereka menduduki perbatasan dengan Israel dan wilayah perbatasan utara setiap hari diserang oleh Hizbullah, yang semakin intensif seiring berlanjutnya perang Gaza.

Hizbullah mengatakan para pejuangnya tidak akan memperlambat serangan terhadap wilayah pendudukan Israel sebagai bagian dari respons (pembalasan) terhadap agresi militer IDF terhadap kota-kota Lebanon.

Baca selengkapnya >>>

(tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *