Populer Internasional: Bandara Ben Gurion Tel Aviv Sepi – Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer dari saluran internasional Tribunnews dapat dilihat di sini.

Kemungkinan pembalasan Iran atas kematian Ismail Haniyeh terus mengkhawatirkan Israel.

Bandara Tel Aviv sepi karena beberapa maskapai membatalkan penerbangan mereka.

Pada saat yang sama, Iran juga melakukan latihan militer skala besar.

Berita internasional top 24 jam terakhir untuk informasi lengkap. 1. Serangan mendadak Iran, bandara Ben-Gurion di Tel Aviv ditinggalkan, maskapai penerbangan menolak terbang ke Israel, di bandara Ben-Gurion, Tel Aviv, wilayah yang diduduki Israel kosong dari penumpang. Banyak maskapai penerbangan internasional telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel karena waktu pembalasan Iran yang misterius. (haberni)

Sehubungan dengan seringnya eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik Iran-Israel akibat perang di Gaza, beredar rekaman video penumpang yang mengevakuasi Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Haberni mengatakan video itu muncul setelah banyak maskapai penerbangan internasional menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel karena eskalasi terbaru.

“Banyak maskapai penerbangan internasional mengumumkan akan menangguhkan penerbangan ke Israel untuk menghindari keadaan darurat karena kegagalan Iran mengumumkan tanggal tanggapan,” lapor Kamis (8/8/2024).

BACA JUGA >>> 2. Iran Latih Militer Skala Besar, Tutup Wilayah Udara 3 Jam, Siap Lawan Israel?

Pada Kamis (8/8/2024), Iran akan menggelar latihan militer skala besar.

Akibatnya, pemerintah Iran menyatakan akan menutup wilayah udaranya selama latihan militer berlangsung.

Mereka juga memerintahkan semua maskapai penerbangan untuk tidak terbang melalui wilayah udara Iran.

“Pemerintah Iran meminta penerbangan sipil untuk menghindari rute tertentu di wilayah udaranya pada hari Kamis karena latihan militer oleh pasukan Iran,” lapor Sky News.

Dengan adanya informasi tersebut, Mesir pun meminta maskapai penerbangan untuk menunda penerbangan mulai pukul 04.00 hingga 19.00 waktu Iran.

Jadi tidak ada penerbangan dari Iran selama 3 jam itu.

“Semua maskapai penerbangan Mesir harus menghindari terbang di atas wilayah Teheran. Tidak ada rencana penerbangan yang akan diterima jika ada penerbangan melintasi wilayah tersebut,” dikutip kantor berita Mesir Anadolu Agency.

Hal ini juga dibenarkan oleh Kementerian Penerbangan Sipil Mesir.

Kementerian penerbangan sipil Mesir mengatakan latihan militer Iran akan berlangsung pada hari Rabu dan Kamis.

BACA SELENGKAPNYA >>> 3. Suku-suku Arab merebut kota-kota Suriah, AS melancarkan serangan besar-besaran.

Pasukan suku Arab menguasai kota-kota Suriah yang dikuasai AS dalam serangan besar-besaran. Pasukan suku Arab telah melancarkan pemberontakan terhadap kelompok Kurdi yang didukung AS di Suriah sejak akhir tahun lalu.

Pada tanggal 7 Agustus, koalisi suku-suku Arab Suriah merebut beberapa kota dari pasukan Kurdi dukungan AS di pedesaan provinsi Deir ez-Zor di Suriah timur.

Menurut Sputnik, suku-suku tersebut telah menyerang posisi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) sejak awal pemberontakan suku-suku Arab melawan angkatan bersenjata Amerika tahun lalu, sebuah serangan “di bawah perlindungan artileri” dan tembakan mortir. “

“Di satu sisi, terjadi bentrokan sengit dengan kekuatan dewan militer Deir ez-Zor dan Hajin, yang berafiliasi dengan SDF, dan di sisi lain, di sekitar kota Abu Hamam, Diban, Al-Lattwa, Al-Qashkiyya. dan Garanius,” kata koresponden kantor berita tersebut.

Bentrokan terkonsentrasi di kota al-Saba dan al-Tayana di sebelah timur Deir ez-Zor, lapor koresponden.

Baca selengkapnya >>> 4. Pemimpin militer Iran: Israel tidak dapat mencegah penghancuran diri

Israel akan segera merespons dengan tegas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kata komandan tentara Iran Abdolrahim Mousavi pada Rabu (8/7/2024), sebuah situs berita Iran melaporkan.

Menurut IFP News, Mousavi berbicara pada sebuah upacara untuk memperingati Hari Jurnalis di kota pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan.

“Rezim Zionis akan segera menerima tanggapan yang kuat dan tegas, dan hal ini tidak diragukan lagi,” kata Mousavi, menurut IRNA dan Tasnim.

“Jelas bahwa mereka telah menyadari kecepatan kehancuran mereka sendiri, dan oleh karena itu mereka ingin melarikan diri dari lumpur, namun mereka tidak dapat lepas dari kehancuran.”

“Kami percaya ini adalah akhir dari rezim Israel yang membunuh anak-anak.”

“Sejarah menunjukkan bahwa orang yang memerintah dengan penindasan tidak akan tetap berkuasa dan akan segera dihancurkan.”

BACA LEBIH LANJUT >>>

(Tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *