TRIBUNNEWS.COM – Kumpulan berita populer Tribunnews di saluran internasional dapat ditemukan di sini.
Perang di Gaza terus berlanjut, Aljazair siap mengirimkan pasukan untuk mendukung rakyat Palestina.
Sementara itu, dalam konflik lain antara Rusia dan Ukraina, Batalyon Akhmat Rusia menjadi kambing hitam karena dianggap tidak mampu mempertahankan perbatasan.
Selengkapnya berikut berita internasional ternama dalam 24 jam terakhir. 1. Aljazair Siap Kirim Pasukan ke Gaza untuk Dukung Palestina Setelah Perbatasan Mesir Dibuka Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune (via Tehran Times)
Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan negaranya akan mendukung rakyat Palestina dan siap mengirimkan pasukan ke Gaza.
Mengulang kembali dukungan negaranya terhadap Palestina, presiden Aljazair berjanji negaranya akan mendukung rakyat Palestina, khususnya Jalur Gaza yang diduduki Israel.
Presiden Aljazair yang juga merupakan kandidat dalam pemilihan presiden negaranya menegaskan bahwa Aljazair siap mengirimkan pasukan untuk membantu membangun kembali Jalur Gaza.
Pada hari keempat kampanye pemilihannya, Tebboune mengatakan dalam pidatonya di Konstantinopel, di timur laut Aljazair, bahwa negaranya siap mengirim pasukan ke Gaza setelah perbatasan Mesir dan Gaza dibuka kembali.
BACA SELENGKAPNYA >>> 2. Duel Tank Leopard Vs T-72B3 Rusia di Kurakhovo Donbas, 2 Tembakan Kembali Bertempur
Pertempuran maut antara dua tank tempur utama (MBT) Leopard 2A4 Ukraina melawan T-72B3 Rusia terjadi pada akhir Juli lalu.
Momen ini ditangkap oleh drone dan kemudian segera dirilis, menunjukkan hancurnya tank tempur utama Leopard 2A4 milik Angkatan Darat Ukraina di dekat kota Kurakhovo di wilayah Donbass yang disengketakan.
Rekaman tersebut menunjukkan sebuah tank menembaki sasaran yang tidak terlihat saat melintasi jalur hutan antara dua lapangan terbuka sebelum dihancurkan oleh tembakan balasan, kemungkinan dari tank Rusia.
Beberapa laporan medan perang menunjukkan bahwa tank yang tersembunyi itu adalah T-72B3 Rusia.
Dua tembakan balasan dari MBT Rusia menghancurkan tank Leopard Jerman.
Meskipun pertempuran tank-ke-tank relatif jarang terjadi sejak awal konflik Rusia-Ukraina, tank-tank Rusia telah berhasil menetralisir beberapa kendaraan yang dipasok oleh Barat.
BACA LEBIH LANJUT >>> 3. Mantan pejabat Saudi menuduh Mohammed bin Salman menyebabkan konflik negaranya dengan Houthi
Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), mendapat tuduhan serius atas perannya dalam memulai perang antara negaranya dan pemberontak Houthi di Yaman.
Hal ini dilaporkan oleh mantan pejabat Saudi, Saad al-Jabri, yang mengatakan bahwa penerus Raja Salman menyelesaikan penandatanganan ayahnya atas dekrit kerajaan yang memulai perang selama setahun melawan Houthi di Yaman.
Tudingan tersebut dilontarkan al-Jabri saat memberikan wawancara eksklusif dengan BBC, Senin (19/8/2024) ini.
Tudingan tersebut selaras dengan posisi MBS yang kini menjabat sebagai pemimpin de facto Arab Saudi, mengingat ia kerap bertemu dengan pemimpin negara lain menggantikan ayahnya yang kini berusia 88 tahun.
Dalam tudingannya, Al-Jabri menyebut ada keterkaitan antara awal naiknya MBS sebagai pemimpin de facto Arab Saudi pada 2015 dengan awal perang dengan Houthi di Yaman.
BACA SELENGKAPNYA >>> 4. Kursk dikuasai Ukraina, Batalyon Akhmat jadi kambing hitam
Kesalahan terjadi ketika ribuan tentara Ukraina menyerbu dan menguasai Oblast Kursk di Rusia.
Ribuan tentara Batalyon Akhmat dan tentara Dinas Keamanan Rusia (FSB) dituding tidak menjaga perbatasan Rusia dengan Ukraina dengan baik.
Tentara Chechnya juga dijadikan kambing hitam oleh blogger yang membela Rusia.
Dara Massicot, peneliti senior di Pusat Studi Rusia dan Eurasia Carnegie Berlin, yang juga pakar kekuatan militer Rusia, mengatakan ketika pasukan Ukraina memasuki perbatasan, tidak ada satu pun penjaga perbatasan yang siap melawan tentara Ukraina.
Massicot mengatakan hal ini berdasarkan laporan dari berbagai blog z-blogging atau blogger pertahanan Rusia. Menurutnya, ada blogger yang menuding batalion Akhmat berkonspirasi dengan tentara Volodymyr Zelensky.
BACA LEBIH LANJUT >>>
(tribunnews.com)