Populer Internasional: 10.000 Tentara IDF Tewas dan Terluka – Israel Dikepung 7 Front

TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribune News dari saluran internasional dapat dilihat di sini.

Menurut statistik, sekitar 10.000 tentara Israel tewas atau terluka dalam pertempuran di Jalur Gaza.

Israel kini terkepung di 7 front namun perang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Serangan terbesar yang mungkin terjadi sejak kematian pemimpin Hamas di ibu kota negara tersebut dilakukan oleh Iran.

Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini untuk berita internasional 24 jam terakhir. 1. Sedikitnya 10.000 tentara Israel tewas dan terluka dalam pertempuran di Gaza. Tentara Israel (IDF) membawa rekan-rekan mereka yang terluka ke helikopter evakuasi. Bahkan setelah 10 bulan penyerangan di Jalur Gaza, pasukan militer Israel belum mampu menekan gerakan Hamas yang menjadi sasaran perang di wilayah kantong Palestina sejak 7 Oktober 2023.

Laporan mengenai 10.000 tentara Israel yang tewas dan terluka menunjukkan krisis yang terjadi di kalangan pasukan Israel di Gaza.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Minggu bahwa puluhan ribu tentara Israel telah tewas dan terluka dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Menurut laporan tersebut, “setidaknya 10.000 tentara tewas dan terluka dalam pertempuran selama berbulan-bulan di Jalur Gaza hilang dari IDF hari ini.”

Selain itu, departemen rehabilitasi Kementerian Keamanan Israel mengatakan hampir 1.000 tentara “bergabung dalam barisan mereka yang terluka secara fisik dan mental,” lapor surat kabar tersebut.

Terlepas dari angka-angka yang mengkhawatirkan ini, Knesset dan pemerintah dilaporkan telah mendorong reformasi dan undang-undang untuk memperluas wajib militer, sehingga membuat tentara reguler berada dalam keputusasaan dan ketidakpastian yang mendalam.

Baca selengkapnya >>> 2. Dikepung di tujuh front, Israel mencari masalah dengan Mesir dan mengklaim telah menemukan terowongan besar di perbatasan.

Israel dilaporkan menggunakan dalih menemukan beberapa terowongan berstatus “khusus” di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir untuk mempertahankan kendali atas wilayah tersebut.

Pasukan pendudukan Israel (IDF) pada Senin (8 Mei 2024) merilis foto-foto yang mereka klaim sebagai “terowongan besar yang luar biasa” di perbatasan Gaza-Mesir pekan lalu.

Menurut pernyataan IDF yang dilaporkan kepada RNTV pada hari Senin, terowongan itu tingginya sekitar tiga meter dan cukup besar untuk dilewati semua kendaraan.

Terowongan tersebut ditemukan di sepanjang Koridor Philadelphia dan dilaporkan sedang diperiksa oleh teknisi tempur IDF sebelum melanjutkan operasi pembongkaran.

IDF sebelumnya mengklaim telah menemukan setidaknya 25 terowongan yang melintasi Mesir.

Baca selengkapnya >>> 3. Jenderal Iran: Serangan terhadap Israel tidak terduga dan tidak dapat diprediksi

Jenderal Hossein Tayeb, yang kini menjadi penasihat Panglima Tertinggi Garda Revolusi Iran (IRGC), mengatakan bentuk balas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tidak terduga dan mengejutkan.

Pengumuman itu disampaikan Hussain Tayyab pada Minggu (4/8/2024) saat bertemu dengan para petinggi dan anggota Pasukan Basij di kota suci Masyhad.

Mantan kepala intelijen IRGC ini menekankan bahwa pembalasan terhadap Israel akan dilakukan dengan merencanakan skenario baru dan tidak dapat diprediksi.

Menurutnya, musuh-musuh Revolusi Islam Iran harus memahami bahwa Iran selalu siap menghadapi ancaman dan mempertahankan haknya.

“Konflik baru di kawasan akan meningkatkan tekanan dan tantangan internal bagi Amerika Serikat,” kata Tayeb tentang upaya Benjamin Netanyahu untuk mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat (AS), mengutip ancaman militer terkait dengan Lebanon dan Iran.

Baca Selengkapnya >>> 4. IDF Bagikan Dokumen Skenario Perang Besar-besaran, Hizbullah Menyusup ke Tepi Utara dan Tepi Barat

Menurut laporan, pasukan pendudukan Israel (IOF) baru-baru ini mendistribusikan sebuah dokumen kepada para pemimpin wilayah utara yang diduduki mengenai situasi konflik dan ketegangan dengan kekuatan pendudukan di wilayah tersebut.

Menurut The Times of Israel, dokumen tersebut merinci “skenario saat ini” untuk perang dengan Hizbullah.

Dokumen tersebut menjelaskan dampak yang mungkin terjadi di Israel, termasuk pemadaman listrik selama tiga hari di beberapa kota, pemadaman air selama beberapa hari, pemadaman telepon rumah selama delapan jam, pemadaman layanan telepon seluler 24 jam, dan pemadaman lokal jangka pendek. Radio dan Internet.

Dokumen tersebut mencatat bahwa 40 persen tenaga kerja Israel tidak dapat dipekerjakan selama perang, dan penyedia layanan dari luar daerah yang terkena dampak bencana tidak dapat ditemukan.

Baca selengkapnya >>>

(tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *