Polsek Sawah Besar Usut Aliran Uang Parkir Liar di Kawasan Masjid Istiqlal

Laporan reporter Wartakotalive Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Kasus video viral juru parkir liar yang meminta uang Rp 150.000 kepada pengunjung Masjid Istiklal, Jakarta, sedang diproses di Polsek Sawah Besar.

Polisi kini mengusut peredaran dana parkir ilegal.

Kapolsek Sava Besar Dhanar Dhono Vernandi mengatakan, hasil pemeriksaan menunjukkan adanya retribusi parkir yang dibagikan kepada sekelompok orang.

Oleh karena itu, uang yang diperoleh akan dibagi ke kelompok-kelompok. Oleh karena itu, sekarang kami sedang mendalami ke mana dana tersebut akan disalurkan, ujarnya.

Dhanar menegaskan, pihaknya sedang mencari sosok yang bisa mengendalikan kelompok tersebut.

Soal video viral tersebut, Dhanar mengatakan kejadian itu terjadi pada April tahun lalu, namun baru viral beberapa hari terakhir.

Meski belum ada laporan polisi dari korban dan tidak ada bukti yang menguatkan kasus pemerasan, namun polisi menangkap pelaku yang terlibat dalam video viral tersebut.

Dua penjahat yang terlibat dalam video tersebut, A.B.

J juga terlibat kasus pencurian bus pada Kamis (9/5/2024).

“Dua orang yang saya perkenalkan di sini adalah dua orang yang ada di video itu. Nah, J dan seorang penjahat lainnya melakukan pencurian pada hari Kamis ketika Yesus Kristus naik ke surga. Kami mengidentifikasinya berdasarkan Pasal 363 pada hari yang sama,” – katanya. , Dushanbe (13/5/2024).

“Untuk saudara AB yang juga sempat adu mulut dengan pelaku video tersebut, kami belum menetapkan dia sebagai pelaku atau tersangka dalam kasus pembagian ilegal atau pemerasan tersebut karena kami masih belum memiliki bukti yaitu belum ada korban yang mereka. telah mengeluh tentang. ke polisi Savah Besar, lanjut Dhanar.

Dengan hasil urin positif tersebut, timbul dugaan adanya penyalahgunaan uang parkir liar.

Artikel ini tayang di Tribundapok.com dengan judul Beda Kelompok Diduga Terkendali, Polisi Selidiki Aliran Dana Parkir Ilegal di Masjid Istiklal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *