Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polri resmi mengumumkan 325 orang telah diwisuda menjadi Calon Kadet (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) tahun anggaran 2024.
Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri (selaku SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah yang dinyatakan disetujui merupakan hasil seleksi tingkat pusat yang dilakukan Polri.
“Dari jumlah 490 hingga ujian akhir ini, tahun ini kami menerima 325 taruna dan taruna,” kata Dedi saat memberikan sambutan di Auditorium Akademi Kepolisian, Jawa Tengah, Minggu (28/2024) lalu.
Dari total 325 taruna yang dinyatakan lulus, Dedi mengatakan jumlah tersebut meliputi 284 calon taruna dan 41 calon taruna.
Dedi yang turut memimpin sesi seleksi taruna terakhir menjelaskan bahwa dalam proses rekrutmen, panitia melakukan pemeringkatan dengan menggabungkan rekrutmen reguler, rekrutmen proaktif, dan kuota.
Setelah itu, kata dia, panitia akan memilih warga Qatar yang berpangkat tertinggi sesuai kuota masing-masing polda.
“Kamulah yang menentukan gelarmu, bukan orang lain. Kamu berjuang untuk dirimu sendiri, kamu bisa mengukur kemampuanmu sendiri dan kamu bisa melaporkannya ke ayah dan ibumu,” jelas Dedi.
“Ini murni hasil kerja keras dan kerja keras para calon taruna dan taruna,” lanjutnya.
Terkait hal tersebut, sebelumnya sidang final seleksi taruna Akpol 2024 tingkat pusat dimulai sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam memimpin sidang tahap akhir ini, Dedi tidak sendirian melainkan didampingi Ketua Harian Kapolri Irjen (Purn) Benny Mamoto dan Gubernur Perguruan Tinggi Kepolisian Irjen Chrisno Halomon.
Dalam sambutannya, mantan Kabag Humas Mabes Polri ini menjelaskan, proses rekrutmen calon anggota Akpol tahun ini agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dikatakannya, rekrutmen Perguruan Tinggi Kepolisian tahun ini durasinya hanya 21 hari dibandingkan tahun sebelumnya yang 30 hari.
“Tahun ini kita hanya punya waktu 21 hari karena pekerjaan di Polri sangat padat,” jelasnya.
Dedi lebih lanjut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pengurus Akpol baik daerah maupun pusat.
Dia menilai Dewan Perguruan Tinggi Kepolisian telah bekerja keras dengan melakukan proses seleksi secara obyektif dan transparan.
“Proses rekrutmen selalu kami evaluasi. Evaluasi menjadi acuan kami dalam merumuskan kebijakan,” tutupnya.