Politisi Israel Samakan Serangan Rafah Seperti Hari Raya Yahudi, Postingan Dihapus setelah Dihujat

TRIBUNNEWS.COM – Politisi sayap kanan Israel dan jurnalis Yinon Magal melontarkan komentar mengejek usai serangan udara di Rafah yang menewaskan 45 orang.

Yinon Magal mengatakan serangan udara Israel di Rafah menyerupai hari raya Yahudi, Lag BaOmer, yang menampilkan kembang api untuk melambangkan api spiritual yang dibawakan oleh Shimon bar Yochai, seorang rabi abad ke-2.

Melalui akun X miliknya, Yinon Magal memposting video yang memperlihatkan tim medis Palestina berjuang menyelamatkan warga sipil dari tenda-tenda yang terbakar pasca serangan tersebut.

“Upacara kebakaran pertama tahun ini terjadi di Rafah,” kata Magal, dikutip dari Palestine Chronicle.

Tak lama kemudian, publikasi tersebut mendapat kritik dari netizen dan Magal langsung menghapusnya.

Namun, Magal juga menyimpan video tersebut ke akun Telegram miliknya yang memiliki 73.000 pengikut.

Magal dikenal karena dukungannya yang kuat terhadap operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan dukungannya yang kuat terhadap kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Magal adalah salah satu dari banyak warga Israel yang bangga dengan pembantaian sejumlah warga Palestina di Rafah.

Selain Magal, jurnalis i24 dan Yedioth Ahronoth di Israel, Naveh Dromi, juga mengungkapkan kegembiraannya atas serangan udara di Rafah.

Dalam postingan yang mengacu pada video yang diunggah Magal, Dromi mengucapkan “selamat berlibur”.

Seperti dilansir New Arab, tak lama kemudian, Dromi menghapus postingan tersebut setelah mendapat kritikan dari netizen.

Yoav Eliasi, penyanyi dan aktivis sayap kanan yang dikenal dengan nama panggung ‘The Shadow’, mengunggah video kebakaran Rafah di Telegram, menggambarkan serangan tragis itu sebagai api unggun Lag BaOmer.

Pada Minggu malam dan Senin pagi, media sosial Israel dipenuhi dengan lelucon dan meme yang mengejek pembantaian Rafah. Israel kembali melancarkan serangan ke Rafah

Israel kembali melancarkan serangan udara di sebelah barat Rafah pada Selasa (28/5/2024).

Seorang pejabat pertahanan sipil di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan sedikitnya 21 orang tewas akibat serangan itu.

Namun, Israel membantah melakukan serangan terbaru yang dilaporkan.

Meskipun ada kekhawatiran yang meningkat atas jatuhnya korban sipil dalam perang melawan Hamas, Israel tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan arah dan upaya internasional yang bertujuan mencapai gencatan senjata masih terhenti.

Dikutip France24, pejabat badan keamanan Gaza Mohammad al-Mughayyir mengatakan 21 orang tewas dalam “serangan operasional yang menargetkan kamp pengungsi” di Rafah barat.

Hamas mengatakan serangan Israel di wilayah tersebut menyebabkan “puluhan orang tewas dan terluka.”

Militer Israel membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka “tidak menyerang” zona kemanusiaan yang ditunjuk di Al-Mawasi.

Di Rafah, warga Palestina dan sumber keamanan mengatakan tank Israel telah memasuki jantung kota di bagian selatan.

“Masyarakat saat ini berada di dalam rumahnya karena siapa pun yang bergerak akan ditembak drone Israel,” kata salah satu warga, Abdel Khatib.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *