Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasatreskrim Polres Bekasi Kota Kompol Odi Joiz Oroh mengatakan, setelah mengidentifikasi tujuh jenazah di Kali Bekasi, langkah selanjutnya adalah memeriksa para saksi.
Menurut dia, polisi berupaya mencari tahu apakah ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
Mungkin akan kita rekonstruksi, tapi setelah selesai seluruh hasil penyelidikan penemuan tujuh jenazah, kata Audy, Jumat (27/9/2024).
Rekonstruksi dilakukan untuk mengungkap sederet fakta di balik tewasnya tujuh jenazah di Sungai Bekasi.
Sebagian besar dari 22 remaja yang ditangkap karena gantung diri di sebuah rumah dekat Sungai Bekasi membantah memiliki senjata tajam.
“Banyak orang menghindari membeli senjata atau mengaku membawa senjata karena mereka yakin membawa senjata di tempat umum adalah tindakan ilegal,” kata Ody.
Kompol Odi membenarkan penetapan ketiga tersangka tersebut karena kedapatan membawa senjata.
Senjata-senjata lain dan sejumlah besar minuman keras dalam kantong plastik berserakan di sekitar bunkhouse.
Polisi terus mencari tahu dengan siapa kelompok remaja tersebut bertengkar.
“Masih kita selidiki, masih kita selidiki,” ujarnya.
Diketahui, kasus Sungai Metro Jaya Bekasi di Propam Bid Pol kembali mempertanyakan anggota Patroli Perintis Presisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Paul Ade Ari Syam mengatakan, jumlah anggota yang meminta keterangan bertambah dari sebelumnya 9 pegawai menjadi 17 orang.
“Ada update 17 anggota Polri sudah mendapat informasi dari unit propam Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam di RS Polri Kramat Jati, Kamis (26). /9).
Selain itu, warga yang diperiksa berjumlah 10 orang, yang sebelumnya hanya enam orang saksi.
Kesepuluh saksi ini merupakan sebagian dari 22 saksi yang ditangkap tim patroli Clear Alert.
Mereka diduga mengetahui kejadian yang terjadi saat para pemuda tersebut sedang mengungsi di pengungsian di bantaran Sungai Bekasi.
“Ini sebagai bentuk komitmen Kapolda Metro Jaya untuk memperjelas dan transparan sehingga bisa mempertanggungjawabkan hasilnya,” kata Ade Ari.