Polisi Ungkap Percakapan Detik-detik Sebelum Pembunuh Habisi dan Masukkan Jasad Wanita Dalam Koper

Wartawan Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti melaporkan

BERITA TRIBUN. . .

Wawancara terakhir korban terjadi setelah seorang pria dan seorang wanita berhubungan seks di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat.

(Jumat, 03/03/2024). 05.) dalam konferensi pers.

“Asyik saja. Kita sama-sama menginginkannya,” kata Wira.

Wira mengatakan, saat itu korban meminta tersangka untuk menikahinya karena sudah dua kali menjalin hubungan suami istri.

Saat itu, tersangka berjanji kepada korban akan menikahinya. Namun korban diwajibkan meminjam uang sebesar Rp43 yang dibawa oleh korban.

Saat itu tersangka menjawab, “Dia mau pinjam pinjaman ini, nanti kita nikah. Namun korban menolak. Lalu tersangka bertanya, “Mau nikah atau tidak?” “Saat itu korban mengatakan kalau menikah, dia takut menggunakan uang perusahaan.

Menurut Wira, setelah mendengar perkataan tersangka, korban tak mau, malah menghina tersangka, melukai hingga menewaskannya.

“Kenapa harus menghadapi hal seperti ini,” jawab korban. Saya belum masuk. “Saya ingin menyetor uang, apa yang kamu lakukan dengan akuntan seperti kamu, sepatu?”

“Kata-kata tersebut mungkin membuat tersangka emosi, lalu memukul kepala korban hingga korban keluar dan memukulinya, serta memukulinya selama 10 menit,” lanjutnya.

Diketahui, jenazah korban ditemukan pada Kamis (25/4/2024) di dalam koper berwarna hitam di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Jenazah korban ditemukan oleh petugas kebersihan yang sedang mencuci. Saksi ketakutan di kantor polisi.

Beberapa hari kemudian, Rabu (1/5/2024), tim gabungan menangkap pelaku di Palembang, Sumatera Selatan.

Alasannya diduga karena alasan ekonomi, hingga ia terdesak karena ingin menikah.

Pada Kamis, 2/5/2024, Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu kepada wartawan mengatakan, “Saya didukung kebutuhan finansial karena pabrikan ingin berinvestasi.”

Rovan mengatakan, sebenarnya setelah meniduri korban dan membunuhnya, pelaku mencuri uang kantor korban yang seharusnya disimpan di bank.

“Karena korban jadi korban, dia mengambil uang darinya (uang kantor yang ingin dia simpan di bank),” jelasnya.

Terpisah, Direktur Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihak pabrikan mampu mengumpulkan Rp 43 juta.

“Iya (uang) yang mereka ambil paling banyak Rp 43 juta,” jelasnya.

Menjadi jelas bahwa alasan di balik pembunuhan tersebut bukan hanya karena masalah ekonomi. Tersangka juga sakit hati dengan perkataan korban yang memintanya untuk bertanggung jawab dan menikah dengan tersangka.

Kasat Reskrim Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat, mengatakan, “Alasan tersangka melakukan pembunuhan karena tersangka tidak terima dengan pernyataan korban bahwa dialah yang menikahinya.” 05.03.2024).

Pada 24 April 2024, tersangka yang diduga sebagai supervisor di panti korban memintanya untuk tidur di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat.

Hubungan ini, seperti halnya pria dan wanita, tidak tercipta hanya sekali. Hal serupa mereka lakukan pada Desember 2023.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka ini sempat tidur pada awal Desember. Sehingga saat diajak keluar, korban menolak, ujarnya.

Usai zina yang kedua, korban meminta agar tersangka segera mempertanggungjawabkan pernikahannya.

“Hal ini menimbulkan dugaan penganiayaan dan pembunuhan. Selain itu, ada motif keuangan yang menimbulkan dugaan pengambilan uang korban,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *