Polisi Sebut Porter Maskapai Manfaatkan Keterlambatan Pesawat untuk Bobol Koper di Bandara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta mengungkap sindikat pencuri bagasi di Bandara Sultan Hasanuddin yang bertugas sebagai porter maskapai.

Perbuatan tersangka memanfaatkan penundaan keberangkatan penerbangan.

“Kejadiannya di titik jadwal keberangkatan penerbangan saat penerbangan terlambat 2 jam,” kata Kompol Reza Fahlevi, Komisaris Besar Reserse Kriminal Polres Bandara Soetta, kepada wartawan, Jumat (28/6/2024).

Reza mengatakan, polisi juga mendapat laporan serupa mengenai pencurian dengan cara serupa.

Para korban mengatakan, pencurian terjadi saat penerbangan mengalami penundaan.

Hampir seluruh laporan yang diterima para korban memiliki satu kesamaan, yakni pencurian terjadi pada saat penerbangan dijadwalkan lepas landas dengan penundaan, ujarnya.

Saat ini, lanjut Reza, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak maskapai dan petugas keamanan bandara terkait hal tersebut untuk melakukan pengawasan tambahan agar hal tersebut tidak terjadi.

“Ini menjadi catatan penting yang kami sampaikan kepada teman-teman maskapai, teman-teman handler, teman-teman safety AirNav, sehingga kedepannya jika jadwal keberangkatan penerbangan mengalami keterlambatan maka perlu dilakukan penebalan, diperlukan pengawasan tambahan. kenyamanan, keamanan dan keselamatan penerbangan Do,” beber 5 orang pelaku Airline Porters

Sebelumnya, polisi menemukan kasus pencurian yang melibatkan penumpang pesawat yang mengakibatkan kerugian Rp 40 juta.

Wakil Kapolsek Bandara Soekarno-Hatta AKBP Ronald Sipayung mengatakan, kejadian itu terjadi Minggu (26/5/2024) lalu.

Saat itu, korban meninggalkan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Namun Ronald mengatakan sesampainya di tempat tujuan, sejumlah barang hilang dari kopernya.

“Setelah mengambil barang bawaan berupa koper dan dua kotak, pelapor menggeledah barang miliknya dan menemukan satu cincin emas, dua cincin emas berlian, uang tunai $300 dan dolar Singapura. Tidak ada dolar,” kata Ronald, Jumat (28/6/2024). ) kepada wartawan.

Alhasil, korban mengadu ke Polsek Bandara Soekarno-Hatta dan segera dilakukan penyelidikan.

Pelapor mengalami kerugian sebesar Rp40.175.000 akibat kejadian tersebut dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bandara Soekarno Hatta untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ujarnya.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, polisi menangkap lima orang pencuri berinisial AS (26), H (28), A (24), D (34), dan T (22) di Sulawesi Selatan.

“Jadi setelah melakukan serangkaian penyelidikan bersama polisi di kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, kami berhasil menangkap lima pelaku. Kelima pelaku ini ditangkap di sekitar wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Ronald mengatakan, para pelaku rupanya bekerja di salah satu maskapai penerbangan.

“Mereka adalah outsourcing yang bekerja di maskapai penerbangan, sehingga mereka yang menangani proses penumpang turun hingga memuatnya ke dalam pesawat,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soetta Kompol Reza Fahlevi mengatakan kelima tersangka pelaku adalah pramugari.

Berkat kerja sama teman-teman Resmob dan teman-teman Jatanras Polres Bandara Soetta, kami berhasil menemukan keterkaitan orang-orang dari maskapai penerbangan yang berprofesi sebagai porter, dan diatur peran masing-masing porter, ”ujarnya.

Para pelaku, kata Reza, membagi uang hasil kejahatan pencurian koper tersebut.

“Alat-alat yang digunakan pelaku antara lain adalah potongan-potongan barang bawaan yang ditemukan pelaku di dalam bagasi. Oleh karena itu, barang bawaan tersebut adalah sebuah benda pipih yang keras yang digunakan penjahat untuk membuka resleting barang bawaan penumpang. meraih benda itu Coba dan Jelaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *