Polisi Periksa Keluarga Nenek Bimih dan Warga Sekitar Lokasi Penemuan di Bekasi

Tribunnews.com, bekasi -bimih (72), Rt 03, desa Sindang Jaya, cabang, cincah Bekasi, jawa barat, mata barat, ditemukan tewas di garis kain.

Nenek Bimia diduga menjadi target di kediamannya, yang juga berfungsi sebagai toko.

Kompol OneNose Grandeiarto Sukar, seorang penjahat yang berjudul sebuah kelompok investigasi penjahat Bekasi Metropolitan, mengklaim bahwa partainya menentang lima saksi.

“Saksi datang dari penghuni kesusahan mereka (TKP) untuk keluarga korban,” kata Kompol secara online pada hari Rabu (12.12.2025).

AKP Basuni, kepala cabang polisi, menyatakan bahwa beberapa orang tersesat setelah insiden itu.

Namun, hal -hal ini tidak dapat mengkonfirmasi secara rinci apa yang hilang dari hal -hal ini.

“Uang yang hilang adalah untuk rokok dan sejumlah kecil di dalam kotak,” kata Basuni ketika sisanya bertemu Senin (2.10.2025). Percobaan acara tersebut

Basuni menjelaskan bahwa penduduk setempat didasarkan pada informasi, sejak Minggu (9.9.2025) sekitar 23,59 WIB.

Pria itu ditemukan sebagai perdagangan target di masa depan, terkunci pada jam 9 malam.

Tak lama kemudian, dua orang lagi datang ke sepeda motor dan mendekati pria itu.

Gerakan mereka yang mencurigakan mengesankan perhatian para saksi, yang makan di rumah Monkni Pecel di depan gedung target. Kemudian para saksi berteriak “saksi!” Tanyakan bantuan penduduknya.

“Dua pengendara sepeda motor segera dilepas, dan mereka melarikan diri setelah mereka berteriak curam,” kata Basuni.

Untuk memastikan situasi di rumah, tetangga dan saksi dan korban, segera meneriakkan pencuri dari pakaian bimih.

“Ketika mereka tiba di toko, mereka melihat kaki korban, tangan dan leher mereka, diikat ke kain,” kata Basuni. Pencarian berlanjut

Basuni mengatakan bahwa hari ini, polisi telah menyelidiki penyebab nyata kematian di BIM.

“Kami tidak dapat mengkonfirmasi secara rinci karena kami sedang menyelidiki. Itu jelas ketika korban terikat,” katanya.

Polisi telah menerima beberapa bukti dari platform untuk mengumumkan fakta baru. Tidak ada senjata tajam yang ditemukan dalam hasil penelitian.

“Lokal, kami tidak dapat menemukan bukti yang tajam. Bukti hanya dalam bentuk kain, kaki, dan tangan,” kata Basuni.

Dua saksi terkait juga menikah dengan polisi.

Setelah insiden itu, mayat korban (RS), Jakarta Timur, Jakarta Timur, dibawa ke Kepolisian Kramat Jat (RS) untuk menyelidiki penyelidikan lebih lanjut.

Yandokpol Kramat Kramat Jati Pols Pol Pol Hell mengatakan bahwa penelitian tubuh dimulai pukul 9 pagi. Sekitar 13 tahun, mayat korban dikirimkan kepada keluarga dan dimakamkan di kelas cyclous public (TPU), Sindang Jaya.

“Mayatnya dipertimbangkan dan ditawarkan kepada keluarga. Saat ini, para peneliti menghadapi masalah ini,” kata Hero di Tribunbas (M37)

Posting ini ditampilkan di wartakoTalive.com dalam judul ‘berjudul The Case of the Mother’s Case -Bimih -n -in -in -n -n -n -n -n -n -n -n -n -n -n -n -N -N -N -N -N -N -N -NA Pada kain dari situs web BeKASI, Marked Five Saksi. “

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *