Laporan jurnalis Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS, JAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memiliki 29 orang saksi terkait pertemuan penyelidikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata dan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Hingga saat ini yang telah diklarifikasi ada 29 orang yang dimintai keterangan mengenai penanganan kasus a quo, kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kompol Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Selasa. (29/10). ) / 2024).
Beberapa saksi tersebut antara lain pegawai KPK dan Irjen Kementerian Keuangan.
Terbaru, Deputi Pencegahan dan Pengawasan KPK Pahala Nainggolan diperiksa selama tujuh jam, Senin (28/10/2024).
Jumlah pertanyaan penyidik dalam keterangan yang dilakukan sebanyak 30 pertanyaan. Sedangkan klarifikasi permintaan informasi pegawai KPK lainnya dimulai pada pukul 10.00 WIB – 16.35 WIB dimana penyidik melontarkan 19 pertanyaan. katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengaku membuka penyelidikan di Direktorat Polda Metro Jaya terkait pertemuan dengan mantan Kepala Bea dan Cukai Eko Darmanto.
Ia mengatakan, dalam pertemuannya dengan Eko Darmanto, ia membahas soal foto pesawat.
Iya, setelah basa-basi, flexing itu terkait dengan foto pesawat. “Bukan pak, itu bukan pesawat saya, saya sebenarnya sedang belajar jadi pilot. Saya kenal Danlanud atau bukan itu’.
Alex mengatakan, usai membicarakan foto pesawat tersebut, Eko pun melaporkan penyimpangan tersebut.
Lalu meminta Eko mengirimkan laporan ke Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.
“Kemudian dia sampaikan apa yang menurutnya ada kejanggalan, dia serahkan dokumen dan sebagainya. Saya didampingi petugas pengaduan masyarakat dan salah satu pegawai dari akuntan forensik, dua orang yang bersama saya, setelah rapat saya bilang: “Oh . ya, selanjutnya. Mohon koordinasi dengan staf Dumas, katanya.
Alexander menegaskan, pertemuan dengan Eko Darmanto bukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Diakuinya, tak hanya pimpinan KPK yang mengetahui pertemuan Eco tersebut, tapi juga para pejabat struktural.
“Usai pertemuan, beliau (Eko) masih menanyakan dokumen kegiatan impor data yang langsung diteruskan ke Direktur Dumas,” ujarnya.
Diketahui, Eko Darmanto kerap memamerkan potret dan kekayaannya di media sosial.
Namun, ia menuding ada orang lain yang sengaja membuat foto melenturkan itu viral di media sosial Instagram.
Pasalnya, akun Instagram miliknya dikunci atau diprivate.
Jadi hanya pengikutnya yang bisa melihat postingannya.
“Saya tidak pernah dengan sengaja memperlihatkan harta kekayaan saya karena dipaparkan secara viral,” kata Eko usai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK di Merah Putih, Jakarta Selatan, tahun lalu.
Ia mengungkapkan, foto dirinya berpose di depan mobil antik, Harley Davidson, dan pesawat terbang merupakan data pribadi.