Polisi Prancis menyerang pengunjuk rasa di Universitas Sorbonne, dukungan untuk Gaza menyebar
TRIBUNNEWS.COM- Polisi Prancis menyerang pengunjuk rasa Sorbonne saat dukungan global untuk Gaza meningkat.
Demonstrasi pro-Palestina masih terjadi di kampus-kampus Amerika meskipun ada penangkapan massal dan perintah pembubaran.
Pada tanggal 29 April, polisi Prancis melakukan pembalasan dengan kekerasan terhadap demonstran pro-Palestina di Universitas Sorbonne di Paris.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan polisi secara agresif menyeret pengunjuk rasa keluar dari kamp di halaman universitas.
“Kami punya banyak alasan, seperti di Yale, di Columbia, di Sci-Fi… untuk mengutuk apa yang kami lihat terjadi,” kata seorang mahasiswa kepada Reuters, Senin.
Universitas Sorbonne menutup gedungnya pada tanggal 29 April menyusul gerakan mahasiswa tersebut, dengan lebih dari 150 pengunjuk rasa meneriakkan “Bebaskan Palestina” dan menyerukan institusi mereka untuk mengutuk perang Israel di Jalur Gaza.
“Kami merupakan kelanjutan dari seruan mahasiswa di Harvard dan Columbia. Setelah aksi di Science Poe, kami di sini untuk melanjutkannya,” kata aktivis Laurelia Perejo kepada AFP.
Tiga hari lalu terjadi demonstrasi besar-besaran mendukung Palestina di Sciences Po University di Paris.
Protes ini terjadi setelah adanya gerakan besar mahasiswa pro-Palestina di kampus-kampus Amerika. Polisi bertindak keras terhadap para pengunjuk rasa.
Lebih dari 900 orang telah ditangkap di universitas-universitas sejak dimulainya protes di kampus-kampus Amerika Serikat.
Polisi dan kendaraan lapis baja dikerahkan untuk membubarkan kamp-kamp protes yang didirikan di Universitas Columbia, Universitas New York, Universitas Texas di Austin dan Universitas Southern California dalam apa yang oleh banyak pihak disebut sebagai serangan terang-terangan terhadap kebebasan berpendapat oleh otoritas Amerika. .
Demonstrasi terus berlanjut meskipun ada instruksi untuk membubarkan diri dan mencerminkan penghinaan terhadap pemuda Amerika atas dukungan Washington terhadap genosida warga Palestina di Gaza di Israel.
Masyarakat di seluruh dunia bersatu menuntut diakhirinya perang di Gaza, termasuk di banyak negara Eropa.
Para pengunjuk rasa yang melakukan aksi duduk di depan parlemen Jerman untuk menuntut diakhirinya perang diserang dengan kekerasan oleh polisi di ibu kota Berlin pada tanggal 28 April.
(Sumber: Buaian)