Laporan reporter Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, YAKARTA – Polda Sumatera Barat (Sumbar) membenarkan Afif Maulana (13), siswi SMA yang tewas di Padang, Sumbar, menjadi pelaku perkelahian yang terjadi sambil tertawa agar tak ketahuan. oleh polisi yang sedang berpatroli.
Bahkan, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menunjukkan bukti foto pria bernama Afif Maulana sedang memegang pedang panjang.
Terkait hal itu, Lembaga Bantuan Hukum Padang (LBH) selaku kuasa hukum keluarga Afif mengatakan, foto tersebut bukan saat kematian Afif Maulana.
“Foto tersebut masih kami selidiki karena ponsel Afif ada di tangan polisi. Informasi awal foto tersebut tidak ada saat kejadian,” kata Direktur LBH Padang Indira Suryani saat dihubungi, Sabtu (7). /6/2024).
Sementara itu, Koordinator Pertahanan LBH Padang Diki Rafiqi mengatakan, tidak ada kaitan antara Polda Sumbar yang menyimpan foto tersebut dengan kematian Afif.
Diki mengatakan, polisi saat ini berupaya menutup-nutupi kejadian sebenarnya.
“Dalam hal ini tidak ada kaitannya, kalau di Polda ada video dan fotonya, menurut saya tidak ada kaitannya. Itu hanya mengaburkan kasus sebenarnya,” ujarnya.
Diki mengatakan permasalahan yang terjadi terkait penegakan hukum yang diduga berupa penyiksaan.
Permasalahan saat ini adalah cara penegakan hukum Polda Sumbar, yakni terkait dengan penyiksaan, kata Diki.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sumbar (Sumbar) membantah seorang siswi SMA di Kota Padang, Sumbar bernama Afif Maulana (13) tewas akibat penganiayaan polisi.
Afif Maulana saat itu disebut sebagai pelaku tawuran dan tewas karena terjun dari Jembatan Kuranji ke sungai saat menghindari patroli polisi untuk menghindari tawuran remaja.
Keterlibatan Afif Maulana sebagai pelaku perkelahian diperkuat dengan adanya foto Afif yang diduga memegang senjata tajam berupa pedang besar.
Dalam foto yang diterima, sosok bernama Afif tampak mengenakan jaket kuning dengan celana pendek berwarna hitam.
Di tangannya, bocah itu terlihat memegang pedang yang panjangnya hampir 1 meter.
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono sebelumnya membenarkan Afif Maulana memang pelaku perkelahian.
Ia mengklaim, pihaknya telah memperoleh sejumlah bukti yang menunjukkan Afif sebagai pelaku perkelahian saat itu.
“Memang Afif pelaku perkelahian itu, aku kloning ponselnya, aku buka, kemarin kita kesulitan membuka ponsel Afif, kenapa? Karena kita tidak tahu passwordnya, saat kita coba ternyata Afif The tanggal lahir itulah yang akhirnya dibuka,” kata Suharyono saat dihubungi, Kamis (7/4/2024).
“Dan itu bikin kita kaget, wah ternyata Afif sudah sempat ngobrol dengan Aditya, ternyata dia yang ngajak tawuran, ternyata Afif Maulana,” sambungnya. Afrinaldi (36, kanan) dan Anggun (32) berfoto dengan potret mendiang putra sulungnya yang masih duduk di bangku SMA, Afif Maulana (13), di kantor LBH Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis. (20/6/2024). Pelajar SMA tersebut ditemukan tewas dengan luka lebam di bawah Jembatan Batang Kuranji, Padang pada Minggu (6/9/2024), diduga akibat penyiksaan polisi. (Dok. LBH Padang/Ist)
Bahkan, Suharyono mengaku pihaknya telah menerima video Afif Maulana membawa pedang dari ponsel Afif yang berhasil dikloning dan bukan hoaks.
“(Dalam video terlihat Afif Maulana) membawa pedang. Pukul 10 dia pertama kali bertanya pada Aditya, ‘Apakah malam ini ada perkelahian?’,” ujarnya.
Suharyono mengatakan, sebelum pertarungan dimulai, Afif CS terlebih dahulu bertemu dan akhirnya menuju tempat pertarungan yang disepakati dengan lawannya sekitar pukul 01.30 WIB.
Diakui Aditya, orang tersebut adalah ketua kelompok mafia. Afif Maulana salah perusahaan. gangster, hanya untuk ditangkap polisi,” katanya.
Singkat cerita, polisi akhirnya menangkap pelaku perkelahian. Namun Afif disebut-sebut melompat dari Jembatan Kuranji untuk menyelamatkan diri dari kejaran polisi.
“Akhirnya saat kejar-kejaran di jembatan. Ya, polisi tidak pernah menangkap Afif Maulana. Kecuali Afif yang memintanya melompat, Aditya ada di atas,” ujarnya.