Pola Makan Tinggi Gula, Garam dan Lemak Dikhawatirkan Picu Krisis Kesehatan di Indonesia

Laporan Travelunny.com, Rina OVA

Tribuns.com, Jakarta – Pemerintah menyoroti makanan nasional di masyarakat.

Konsumsi gula tinggi, garam, dan minyak takut pada krisis kesehatan.

Konsumsi garam yang berlebihan dan minyak buatan adalah dua kerusakan utama pada penyakit jantung dan tekanan darah.

Terdengar kesepakatan langsung dan kartu vaskular sebagai serangan terhadap kematian Indonesia di Indonesia dengan 800.000 hidup.

Sebagai upaya untuk memerangi krisis ini, pemerintah akan membantu transformator dan lembaga yang relevan untuk mendorong transit dan penolakan untuk mendorong transit dan penolakan.

Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan (Cemition) Profesor Penugasan Abdullah, N. .

“Kami akan menerima sedikit layanan perawatan kesehatan untuk membatasi konten sampel dan penghancuran transmisi transaksi. Jakarta Hotel, Rabu (19/1025).

Melalui kebijakan yang tepat, pemerintah dapat membantu menjadi masyarakat yang sehat dan sehat dan dapat menghilangkan 10,8 tahun yang lalu.

Cobalah untuk fokus mengurangi pengurangan gula, garam dan mentega sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat.

Banyak negara yang berbeda telah mampu melakukan kebijakan dan Indonesia harus diambil dari pengaruh yang tidak sehat untuk melindungi orang.

Pada layanan organik dan budaya doktoral. Sukadiono, P.M bersikeras bahwa kontrol garam dan konsumsi benda-benda yang tidak sehat membutuhkan selai silang.

“Pemerintah mengatakan stimulasi politik yang mendukung keberadaan makanan dan meningkatkan pendidikan dari memilih makanan yang baik untuk kesehatan mereka.”

Dukungan pemerintah daerah juga merupakan kunci keberhasilan acara ini.

Presiden Asosiasi Warga India (Andin) Dr. Moh. Kata -kata, MPPM menambahkan bahwa peran pemerintah daerah untuk mendukung kebijakan ini sangat penting.

“Kantor Kesehatan / Perkotaan harus memainkan peran aktif dalam masyarakat dan implementasi kebijakan ini. Dengan dukungan yang kuat, termasuk masyarakat akademik dan sipil.”

Pertemuan ini merupakan langkah penting dalam perubahan nasional dalam organisasi kesehatan, mengurangi penyakit ini yang dapat menyumbangkan dan mengurangi pendidikan ekonomi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *