Laporan reporter Tribunnews.com, Aisyah Nursyams
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan bawah yang menyerang paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.
Namun siapa sangka, pneumonia juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi dan Pernafasan RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Desilia Atikawati, Sp. PKR, FAPSR.
“Juga kalau pneumonianya parah ya, bisa menimbulkan risiko serangan jantung,” ujarnya dalam media briefing, Senin (25/11/2024).
Lebih lanjut dr Desilia menjelaskan, pneumonia dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Ketika seseorang mengalami pneumonia dalam kondisi yang parah, maka terjadilah peradangan atau peradangan di dalam tubuhnya.
Peradangan tidak hanya terjadi di paru-paru. Namun bisa juga terjadi di seluruh tubuh. Termasuk di arteri.
Dalam hal ini, pasien mungkin mengalami gangguan pembuluh darah. Salah satunya adalah menyumbat pembuluh darah.
“Seperti penyumbatan. Bisa meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular, termasuk serangan jantung,” jelasnya.
Hal ini bisa diperburuk jika pasien sudah memiliki plak di arteri koroner.
Plak ini bisa pecah karena peradangan akibat kondisi peradangan atau pneumonia.
“Tentunya akan menimbulkan serangan jantung di sana. Makanya, apalagi kalau sudah punya penyakit penyerta, harus dilakukan pengobatan dan tindak lanjut yang benar-benar baik,” tutupnya.