PMM, Mengapa pada Beberapa Satuan Pendidikan, Sulit untuk Menumbuhkan Budaya Kolaborasi?

TRIBUNNEWS.COM – Berikut jawaban atas pertanyaan PMM, ‘Mengapa sulit menciptakan budaya kolaboratif di beberapa satuan pendidikan?’

Bapak/Ibu Guru dapat menemukan pertanyaan ini di salah satu modul Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Soal ini termasuk dalam Post-Test Modul 3 PMM.

Guru dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk meningkatkan kinerja setiap guru.

Contoh jawaban pada artikel ini hanya sebagai panduan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam menulis PMM. Mengapa sulit menciptakan budaya kolaboratif di beberapa satuan pendidikan?

A. Karena setiap unsur sekolah bertanggung jawab.

B. Karena seluruh elemen sekolah mempunyai beban kerja yang tinggi, seringkali mereka lebih fokus menyelesaikan tugas masing-masing.

Semua. Sebab tidak semua kepala sekolah mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.

D. Karena komunikasi yang efektif terjadi pada seluruh bagian sekolah.

Menanggapi:

B. Karena seluruh elemen sekolah memiliki beban kerja yang tinggi, seringkali mereka lebih fokus menyelesaikan tugasnya sendiri.

Argumen:

Seringkali sulit untuk menciptakan budaya kolaboratif di sekolah karena tingginya beban kerja semua orang, termasuk guru, administrator, dan pemimpin.

Akibatnya, mereka lebih fokus menyelesaikan tugas masing-masing dibandingkan bekerja atau berkolaborasi bersama.

Beban kerja yang besar ini dapat menjadi penghalang untuk menginvestasikan waktu atau perhatian dalam berkolaborasi. Hal ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan mendukung keterpaduan seluruh elemen di sekolah.

*) Penafian: Contoh jawaban dalam artikel ini disediakan sebagai referensi hanya ketika guru menemukan pertanyaan yang relevan di platform Merdeka Mengajar.

Jawabannya dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing kegiatan pembelajaran.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *