TRIBUNNEWS.COM – Berikut Jawaban Pertanyaan Kapan Ujian PJOK Bisa Diberikan Ujian Sebenarnya?
Guru dapat menemukan pertanyaan-pertanyaan di atas pada platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kunci jawaban yang diberikan dalam artikel ini hanya sebagai panduan bagi guru yang kesulitan menjawab pertanyaan serupa di PMM.
Pertanyaan: Kapan sebenarnya tes pada mata kuliah PJOK bisa diambil?
Contoh jawaban:
Penerapan tes autentik pada pendidikan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (PEH) sangat penting untuk menilai kemampuan siswa secara umum, tidak hanya berdasarkan tes tertulis atau ujian akhir saja.
Penilaian autentik lebih menyukai tes yang didasarkan pada prestasi siswa sebenarnya dalam lingkungan belajar.
Berikut saat-saat yang baik untuk mengikuti tes praktek mata kuliah PJOK:
1. Selama pembelajaran aktif (aktivitas fisik).
Tes autentik dapat dilakukan pada saat siswa sedang berlatih, seperti berolahraga atau bermain game.
Dalam kegiatan ini guru dapat menilai kemampuan motorik siswa, teknik dan strateginya.
Misalnya, ketika siswa berlatih sepak bola, guru dapat menilai keterampilan sepak bola, kerja sama tim, dan kemampuan siswa dalam menerapkan aturan permainan.
Contoh: tes keterampilan bola basket, sepak bola, bola voli, atau atletik dalam suatu kegiatan akademik.
Indikator yang diuji: Keterampilan teknis (misalnya teknik passing atau bermain), kerjasama tim, perencanaan permainan dan kepemimpinan.
2. Penilaian berbasis proyek atau tugas
Penilaian autentik dapat berbentuk proyek atau tugas yang melibatkan penerapan keterampilan yang dipelajari.
Kegiatan ini dapat berupa penyusunan rencana latihan olahraga, membuat video latihan atau menganalisis suatu permainan olahraga.
Contoh: Bertugas membuat program olahraga yang memenuhi kebutuhan kesehatan atau kebugaran tertentu.
Indikator yang diuji: Kemampuan merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program latihan fisik atau kebugaran.
3. Untuk kegiatan pengembangan keterampilan dan karakter manusia
Selain aspek fisik, pendidikan PJOK juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, disiplin, tanggung jawab dan kepemimpinan.
Pengujian autentik dapat dilakukan ketika siswa berinteraksi dengan temannya dalam olahraga beregu atau olah raga.
Contoh: Menonton siswa berinteraksi dan bekerja sama dalam olahraga tim atau bermain olahraga tim seperti futsal.
Indikator yang diuji: Kerja sama, komunikasi, kepemimpinan, permainan dan pengaturan emosi dalam situasi sosial.
4. Saat refleksi atau diskusi
Setelah belajar atau berlatih, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi terhadap apa yang telah dipelajari atau dilakukannya.
Dalam konteks ini, penilaian otentik dapat mencakup diskusi atau presentasi tentang pengalaman mereka baik dalam aktivitas fisik maupun pemahaman teori olahraga dan kesehatan.
Contoh: Siswa diminta memberikan analisis prestasi olahraganya.
Indikator yang dinilai: Kemampuan menganalisis pengalaman, memahami konsep yang relevan dan menerapkan teori dalam praktik.
5. Penilaian akhir (setelah penilaian)
Tes latihan juga dapat diberikan pada akhir sesi belajar atau setelah latihan.
Contoh: Menyelenggarakan pertandingan atau simulasi kompetisi olahraga dimana keterampilan yang dipelajari selama kursus diuji langsung dalam situasi nyata.
Indikator yang diperiksa: Penerapan kemampuan sportivitas, pemahaman aturan main, dan pengaturan emosi serta kerja sama dalam situasi sulit.
7. Pengujian teori pembelajaran
Meskipun mempelajari PJOK terutama berfokus pada latihan fisik, namun komponen teoritis seperti pengetahuan nutrisi, kebugaran, komposisi tubuh atau psikologi olahraga juga penting.
Tes autentik dapat dilakukan dengan meminta siswa menerapkan konsep teoritis yang dipelajari pada situasi nyata.
Contoh: Siswa bertugas membuat jadwal kebugaran berdasarkan prinsip fisiologis dan mengembangkan rencana makan sehat berdasarkan informasi gizi.
Indikator yang diuji: Penerapan pengetahuan teoritis dalam situasi nyata, misalnya perencanaan kebugaran, analisis komposisi tubuh manusia atau pemahaman pentingnya gaya hidup sehat.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)