TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal/Kementerian Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi pada triwulan III tahun 2024 sebesar Rp 431,48 triliun atau meningkat 15,24% year-on-year atau year-on-year.
Alhamdulillah, kemajuan yang dicapai pelaksanaan investasi pada kuartal III mencapai Rp431,5 triliun, meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, dalam siaran persnya. kuartal ketiga pelaksanaan investasi pada konferensi pers tentang peningkatan. Kantor BKPM, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2024).
Menteri Rosan menyebutkan, pihaknya berhasil menjaring 650.172 tenaga kerja Indonesia (TKI) dari total investasi sebesar Rp431,48 triliun.
“Yang terpenting adalah penyerapan tenaga kerja. Penyerapan angkatan kerja Indonesia pada kuartal III mencapai 650.172 tenaga kerja. Hal ini tentunya menjadi salah satu parameter kita dalam meningkatkan investasi di Indonesia,” ujarnya.
Realisasi investasi di luar Pulau Jawa tercatat sebesar Rp218,78 triliun atau meningkat 14,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan Pulau Jawa mencatatkan peningkatan sebesar Rp212,70 triliun atau 15,92%.
Penanaman modal asing langsung (PMA) saat itu sebesar Rp 232,65 triliun atau meningkat 18,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil mencatatkan Rp 211,1 triliun atau meningkat 29,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kalau kita lihat kontribusi Pulau Jawa di luar Pulau Jawa hampir sama yakni hampir 50-50, padahal di luar Pulau Jawa sebesar 50,7 persen atau sekitar Rp 218,8 triliun,” tuturnya.
Menurut BKPM, penanaman modal asing pada triwulan III terdiri dari lima sektor, yaitu industri logam dasar, produk logam, non-mesin dan peralatan sebesar 3,03 miliar dolar AS. ini. dolar atau setara 19,60 persen.
Berikutnya, sektor pengangkutan, angkutan, dan telekomunikasi menyumbang US$2,02 miliar. ini. dolar atau setara 13,03 persen. Industri pertambangan bernilai 1,56 miliar dolar AS. ini. dolar atau setara 10,06 persen. Disusul industri kimia dan farmasi sebesar $1,30 miliar atau 8,39 persen, dan terakhir industri makanan sebesar $0,92 miliar atau setara 5,94 persen.
Saat ini investasi hasil PMDN adalah sektor pengangkutan, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp27,72 triliun atau 13,94 persen. Kemudian industri pertambangan menyumbang Rp21,24 triliun atau 10,68 persen.
Kemudian sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai Rp19,88 triliun atau setara 10 persen. Sektor industri makanan menyumbang Rp17,48 triliun atau setara 8,78 persen, sedangkan sektor jasa lainnya menyumbang Rp16,31 triliun atau setara 8,20 persen.
Konten ditingkatkan dengan kecerdasan buatan (AI).