PM Israel Netanyahu Tunda Pernikahan Putranya Gara-gara Takut Diserang Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin menunda pernikahan putranya Avner Netanyahu di tengah kekhawatiran keamanan atas perang multi-front dan ancaman serangan pesawat tak berawak dari Hizbullah.

Pernikahan Avner Netanyahu dijadwalkan pada 26 November di Ronit Farm di wilayah Sharon, utara Tel Aviv, lapor Kan, Rabu (30/10/2024).

Kahn mengutip perkataan perdana menteri yang mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa jika acara tetap berjalan sesuai rencana, hal itu dapat membahayakan para tamu yang hadir.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin menunda pernikahan putranya Avner karena alasan keamanan di tengah perang multi-front dan ancaman drone,” lapor Kan.

Pernikahan Avner Netanyahu dijadwalkan pada 26 November 2024, di Ronit Farm di wilayah Sharon, utara Tel Aviv.

Ancaman penerbangan telah menjadi kekhawatiran Netanyahu dalam beberapa hari terakhir, The Times of Israel melaporkan.

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa Netanyahu mengungkapkan keprihatinannya dalam percakapan tertutup di kantornya di Knesset.

“Ke mana kita akan pergi jika drone datang ke sini sekarang,” kata laporan itu, mengutip pertanyaan Netanyahu.

“Saya terutama takut dengan drone. “Kami memiliki sistem yang baik untuk mendeteksi dan mencegat rudal,” lanjutnya.

Netanyahu bahkan mengungkapkan kebingungannya saat sidang Knesset di Yerusalem.

“Saya tidak mengerti mengapa Knesset mengadakan pertemuan di tempat biasanya dan bukan di tempat lain,” katanya.

Awal bulan ini, kediaman pribadi Netanyahu di Kaisarea diserang oleh drone.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris tersebut.

Sementara itu, Netanyahu mengomentari insiden tersebut dengan mengatakan bahwa agen Iran berusaha membunuh dia dan istrinya.

Per 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat dalam memerangi Israel di perbatasan antara Lebanon selatan dan Israel utara di wilayah pendudukan Palestina.

Hizbullah telah berjanji untuk berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Selain Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan pada Senin (23/9/2024) dengan dalih menyasar Hizbullah.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah orang yang terbunuh di Lebanon sejak 23 September akibat serangan Israel telah meningkat menjadi 1.700 orang. Jumlah korban tewas di Jalur Gaza

Korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.020 orang dan 101.110 orang terluka antara Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (28/10/2024), menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sementara 1.147 orang tewas di tanah Israel. Agensi Anadolu.

Sebelumnya, Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak berdirinya Israel di Palestina pada tahun 2023. 1948.

Israel mengklaim 101 sandera Hamas di Jalur Gaza hidup atau mati setelah menukar 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *