Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memasukkan opsi energi nuklir dalam rencana pasokan listriknya.
Direktur Utama Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen rencana untuk menyediakan listrik yang lebih bersih dan andal.
“Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia akan menjadi bagian integral dari strategi energi untuk memasukkan energi nuklir dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” kata Jisman dalam keterangannya, Kamis (8/1/2024). ). ).
Ia mengingatkan, tantangan utama dalam pengembangan teknologi nuklir adalah persepsi dan penerimaan masyarakat terhadap energi nuklir.
Pendidikan dan informasi yang tepat sangat penting untuk mengubah pikiran masyarakat dan membangun kepercayaan terhadap keamanan dan manfaat teknologi ini.
“Kita harus mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan keamanan penggunaan energi nuklir, serta langkah-langkah pengurangan risiko yang telah diterapkan,” imbau Jisman.
Koordinasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, industri dan lembaga penelitian, sangat penting untuk menjamin keberhasilan program ini.
Kerja sama lintas sektor perlu diperkuat untuk mengatasi hambatan dan memastikan semua pihak bekerja ke arah yang sama.
Tumiran, pakar energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, mengatakan penggunaan energi nuklir dalam penyediaan listrik merupakan langkah yang baik untuk mendukung upaya pemerintah mengurangi penggunaan energi fosil.
“Energi nuklir merupakan salah satu opsi yang dapat dipilih pemerintah untuk sistem energi Indonesia di masa depan,” kata Tumiran.