TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui Unit Bisnis Pembangkitan Semarang (UBP) berhasil meraih penghargaan internasional di bidang kehandalan.
Penghargaan yang diterima dari World Safety Organization (WSO) ini merupakan hasil penerapan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam konteks proyek IP PLN.
CEO PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, sebagai jantung sistem ketenagalistrikan tanah air, IP PLN senantiasa menerapkan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam setiap proses bisnisnya, hal ini sebagai upaya mendukung program pemerintah tersebut dan menjamin agar setiap pekerja terlindungi, terjaga dan sejahtera.
“Kami implementasikan di setiap lini, baik di unit produksi maupun tempat kerja lainnya. Kedepan dan seterusnya, PLN Indonesia Power akan terus meningkatkan budaya K3 secara berkelanjutan atau berkesinambungan dan maju, serta terus menjadi pionir dalam hal ini. penerapan budaya kesehatan dan keselamatan kerja,” kata Edwin, ditulis Minggu (5/5/2024).
Pada WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) dan Pakistan Safety Culture Award (WPSCA) 2024, PLN Indonesia Power mendapat penghargaan peringkat Emas (Level 4) atas keberhasilan penerapan budaya keselamatan – selalu baik.
Sementara itu, General Manager PLN IP UBP Semarang Flavianus Erwin Putranto yang menerima langsung penghargaan tersebut mengatakan, Unit Bisnis PLN IP Pembangkitan Semarang telah menerapkan budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di tempat kerja atau aktivitasnya. karena dedikasi. dan komitmen dari semua tingkatan, mulai dari manajemen hingga petugas lapangan.
“Selanjutnya, penerapan budaya K3 selalu kami utamakan dalam konteks karyawan, karena hal ini merupakan masalah besar dan membutuhkan komitmen yang besar agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan dapat melindungi para pekerja,” ujarnya.
Presiden WSO Indonesia Soehatman Ramli mengungkapkan rasa bangga dan keberaniannya terhadap perusahaan yang menerima penghargaan ini, PLN IP UBP Semarang salah satunya.
“Perusahaan yang berpartisipasi dalam proyek ini menunjukkan komitmen terhadap keselamatan, menerapkan praktik terbaik dalam manajemen risiko dan mengutamakan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas utama,” kata Soehatman.