Plaza Juara hingga Dapur Anti-Junk Food, Asrama Bulutangkis PB Djarum yang Memesona Peserta Audisi

Dapur Anti Junk Food dari Champion Plaza, PB Djarum Pukau Peserta Audisi Fasilitas Asrama Bulutangkis

TRIBUNNEWS.COM – Klub Bulu Tangkis Kudus, PB Dejerum, tidak main-main dalam mempersiapkan atletnya menjadi pebulu tangkis kelas dunia.

PB Djarum tidak hanya menggelar audisi rutin setiap tahunnya untuk mendapatkan talenta-talenta berkualitas dari seluruh Indonesia, namun juga menyiapkan fasilitas mumpuni agar para atlet yang tergabung dalam klub tersebut dapat meluangkan waktunya untuk berlatih tanpa melupakan pendidikan formal.

Oleh karena itu, Klub Bulu Tangkis yang banyak melahirkan pemain-pemain legendaris Indonesia ini memiliki asrama khusus atlet berusia di bawah 19 tahun di lahan seluas 40 hektar di Kudus, Jawa Tengah.

Tribunnews berkesempatan mengikuti room tour yang diselenggarakan PB Djarum pada audit umum tahun 2024.

Pengurus PB Djarum Hostel, Raventus Pongoh mengatakan, sesi tur PB Djarum Hostel di auditorium ini cukup jarang dan baru dilakukan pada tahun ini.

“Tidak semua orang tua peserta audisi berkesempatan melihat asrama PB Djarum,” ujarnya, Kamis (12/9/2024). 

Tur asrama ini sebenarnya dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada orang tua dan peserta audisi agar memberikan yang terbaik untuk bergabung dengan PB Djarum.

Tur dimulai di toko peralatan. Raventus mengatakan, kebutuhan para atletnya terpenuhi semua, mulai dari pakaian tempur, sepatu, raket, hingga perlengkapan “pintar” lainnya. Semuanya diberikan gratis kepada atlet terlatih.

Kemudian tour dilanjutkan menuju area taman yang bernama “Plaza Juara”.

Sebagai “cream of fame”, di kawasan itu banyak terdapat plakat bertuliskan nama-nama olahragawan PB Djarum peraih Piala Sudirman, All England, Piala Thomas, Piala Uber dan turnamen lainnya. .

Misalnya saja ada nama Kevin Sanjaya Sukamuljo yang bersama Marcus Fernaldi Gideon menjuarai All England pada 2017 dan 2018. Sebuah plakat bertuliskan legenda bulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menjuarai All England. Tahun 2017 dan 2018 tersedia di PB Djarum, Asrama Bulu Tangkis di GOR Jati, Kudus.

Menariknya, di setiap bagian area plakat tertulis siapa selanjutnya.

Raventus menjelaskan, surat tersebut sengaja ditulis untuk memberikan semangat agar para atlet binaan PB Djarum bisa berprestasi seperti para sesepuhnya.

“Siapa pun yang berikutnya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa PB Djarum untuk meraih kesuksesan seperti kakak-kakaknya,” kata Raventus.

Kemudian tour menuju ke depan penginapan. Terdapat ruangan yang menunjukkan ranking pemain bulutangkis. Dimulai dari pemeringkatan dunia dan kemudian berlanjut ke pemeringkatan nasional.

“Ini juga sebagai upaya motivasi agar mahasiswa dapat mengikuti dan menelusuri prestasi atlet bulutangkis dalam pemeringkatan,” kata Raventus. Ruang depan Asrama PB Djarum di kawasan GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah. Di ruangan ini ditampilkan peringkat pemain bulutangkis mulai dari peringkat dunia hingga peringkat nasional.

Tur kemudian bergerak lebih jauh ke area asrama. Melewati sebuah aula, peserta tur mencapai dapur dan ruang makan siswa bulu tangkis PB Djarum.

Raventus menjelaskan, ada aturan ketat mengenai makanan yang dikonsumsi para atlet binaan PB Djarum. Dijelaskannya, kawasan ini merupakan kawasan anti makan sampah.

Atlet yang membawa dan memiliki makanan terlarang seperti snack atau jajanan kemasan akan disita makanannya dan nama serta foto atlet tersebut akan dipajang di dinding dapur.

“Ini dapur dan ruang makan mahasiswa. Kualitas gizi dan kebersihan makanan yang disajikan tetap terjaga, misalnya tidak terlalu banyak MSG,” ujarnya.    Kantin atlet binaan PB Djarum terletak di depan area dapur.

Ada yang menarik dari sesi tur di kawasan ini. Para peserta tur dibuat terpesona oleh dua legenda bulutangkis, Sigit Budiarto dan Uni Karthika.

Mereka berdua menyempatkan diri untuk berfoto bersama para peserta tur.

Setelah itu acara dilanjutkan menuju area aula atlet PB Djarum.

Sebuah ruangan tampaknya diisi dengan dua bus.

Fasilitas di dalam kamar tampak dua tempat tidur dengan kasur, lemari pakaian, meja, dan AC.

Dalam penjelasannya, Raventus mengatakan pihaknya telah menerapkan aturan ketat bagi atlet terlatih, mulai dari pembatasan tidur hingga aturan penggunaan peralatan dan perjalanan.

Sekadar informasi, tempat tidur para atlet PB Djarum dipisah antara tim putra dan putri. Kedua kelompok dilarang mengunjungi kamar masing-masing. Ada penjaga keamanan di setiap kamar.

“Dilarang membawa tamu keluar masuk asrama. Tidak diperkenankan membawa keanggotaan PB Djarum,” demikian bunyi salah satu aturan kamar asrama PB Djarum.

Apabila ada yang melanggar, maka mahasiswa akan mendapat sanksi mulai dari teguran hingga diakhirinya kerjasama dengan PB Djarum.

Para orang tua tampak bersemangat melihat kamar asrama PB Djarum. Mereka melihat, bahkan ada yang mencoba duduk di tempat tidur, dan mereka melihat berbagai dekorasi atau aksesoris di atas meja di dalam kamar. Raket dan aksesoris di atas meja asrama atlet dengan bantuan Klub Bulutangkis PB Djarum.

Raventus saat itu menjelaskan bahwa potongan, mainan, dan berbagai aksesoris yang ada di dalam ruangan tersebut merupakan hasil jerih payah para pemain yang terlatih.

“PB Djarum tidak akan mengambil hadiah yang didapat siswa jika menang turnamen, kami akan arahkan untuk menabung,” kata Raventus. 

Terkait pendidikan formal para atlet binaan, dia menjelaskan, pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatunya agar atlet binaan bisa bersekolah.

“Orang tua hanya membayar biaya sekolah dan seragam, selebihnya ditanggung PB Djarum,” ujarnya.          

Sebagai informasi, asrama ini telah melahirkan sejumlah pebulutangkis dunia seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo, Maria Kristin, Haryanto Arbi, Sigit Budiarto dan legenda lainnya.

Nuryati, ibu salah satu peserta audisi tetap PB Djarum, mengaku sangat ingin anaknya bergabung dengan PB Djarum.

Ia mengatakan, aturan dan fasilitas yang diberikan tidak hanya menanamkan kedisiplinan sebagai atlet, namun juga mengedepankan aspek pendidikan formal.

“Berminat sekali, fasilitasnya bagus, aturannya bisa mendisiplinkan anak-anak. Saya ingin anak saya lolos audisi dan ikut PB Djarum,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *