Reporter Tribunnews.com Reza Deni melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Kemakmuran (PKS) menyoroti argumen pemerintah yang meminta lembaga penyiaran televisi (TV) menyiarkan waktu salat magrib melalui pesan singkat sementara kerusakan yang dilakukan Paus Fransiskus sudah terjadi.
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengkritisi surat tersebut.
“Pada jam 12 tadi malam telepon saya sibuk dan ada nomor dan saya menelepon WA saya tentang salah satu sekretaris jenderal yang Anda kirimi surat di beberapa badan publik dan menanyakan tentang doa selama pidato Paus digantikan dengan pesan singkat Yang Mulia Misa yang menjadi tamu terhormat kita dan Korea Selatan, kata Jazuli, Kamis (9 Mei 2024).
Jazuli mengatakan seluruh WNI menyambut baik kedatangan Paus di Indonesia.
“Dia akan membawa pesan perdamaian,” kata anggota Komite I DPR itu.
Jazuli mengatakan, banyak kalangan dan organisasi masyarakat yang menyayangkan surat imbauan tersebut.
“Bagus sekali. Beri waktu dan ruang, agama ini harus berjalan dan memberi ruang pada dirinya sendiri,” ujarnya.
Ia juga meminta agar AS tidak menanggapi secara berlebihan isu penyiaran salat Maghrib sepanjang sejarahnya dengan Amerika Serikat.
Ia meminta Wakil Direktur tidak sembarangan mengeluarkan surat tersebut.
“Saya yakin Paus bahkan tidak meminta perubahan. Menurut saya tidak perlu berlebihan. Dokter, yang tidak saya inginkan di masa depan adalah kekacauan, bukan kekacauan. Tapi Rusia belum selesai,” kataku .
Jadi saya berharap kita meningkatkan nilai-nilai Pancasila. Sekjen akan tetap menyampaikan secara tertulis, apakah ada unsur SARA atau tidak, apakah ada unsur yang dapat menghambat stabilitas, tidak bisa dikeluarkan, kata Jazuli . .
Seperti diketahui, Sekjen Bimas Islam Kamarudin Amin dan Sekjen Bimas Katolik Suparman telah mengirimkan surat nomor B-86/DJ.V/BA.03/09/2024 tanggal 1 September 2024 kepada Departemen Komunikasi dan Informatika. Informasi. Saya mengirimkannya. Misa akan disiarkan secara real time tanpa gangguan.
Oleh karena itu, salat Maghrib yang biasanya disiarkan secara audiovisual disajikan dalam bentuk running text.