PKS dan PDIP Kompak Serang Jokowi Soal Upacara 17 Agustus di IKN, Golkar Pasang Badan Bela Presiden

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PKS dan PDIP kompak menyoroti rencana Presiden Jokowi merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) Agustus mendatang.

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal meminta Presiden Jokowi bersabar dan tidak memaksakan kehendak.

Menurutnya, penyelenggaraan perayaan HUT ke-79 RI di IKN bukanlah suatu hal yang mendesak.

“Kalau (masa pemerintahan) Pak Jokowi berakhir, saya kira tidak perlu memaksakan acara (ulang tahun RI) di masa pemerintahannya.” Menurut saya, saat ini tidak ada kebutuhan mendesak untuk membangun istana baru. dikatakan Kamis (6/6/2024) Talkshow Nazar Sani di Iqbal Tribun News

Menurutnya, pemerintah kini harus fokus pada kepentingan penting lainnya seperti pengurangan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa dan upaya mengurangi pengangguran.

“Tetapi jika Anda membangun sebuah kastil, itu adalah tembok, bukan pilar, karena masih banyak orang yang menghadapi masalah,” katanya.

Iqbal mengatakan, Presiden Jokowi bisa mengubah hal itu dengan meresmikan proyek HUT ke-79 RI di IKN.

“Pak Jokowi sudah menandatangani undang-undangnya, saya kira sudah selesai,” ujarnya.

Selain itu, Iqbal menilai pemerintahan selanjutnya harus mengkaji ulang mega proyek IKN.

Iqbal mengatakan, pengembangan konstitusi IKN harus dilaksanakan.

Namun, presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakaboming Raka, bisa saja mengatur ulang masa pertumbuhan.

Katanya sudah dibuat, sudah dihapus, ya harusnya diterapkan, tapi perlu segera dicermati, ujarnya.

“Rencana ini harus dikaji ulang, dikaji ulang,” tegas Iqbal.

Seperti diketahui, Jokowi melanjutkan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Kepulauan Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satunya pada 17 Agustus 2024, pemerintah bisa menggelar upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN.

Soal rencana perayaan HUT RI ke-79 di IKN Agustus mendatang, Anggota Komisi V DPR RI Kelompok PDIP Pak Rahu melontarkan nada pesimistis.

Hal itu diketahuinya pada Kamis (6/6/2024) saat Rapat Pimpinan (RAKER) dengan Pj Kepala Otoritas IKN Basuki Hadimolojo, Menteri PUPR.

Pada awalnya, Pak Raheev mengatakan kepada VDPRI Komisi bahwa perkembangan rinci mengenai pengembangan IKN belum diketahui.

Sebab, IKN saat ini bukan mitra kerja Komisi V DPR RI yang berwenang.

“Kami di Komisi V sampai saat ini belum mengetahui gambarnya apa, kami dapat dari media. Mohon, mungkin bisa kami berikan gambarannya melalui slide-slide tersebut,” kata Sri di ruang rapat Komisi V DPR, Senyan.

“Infrastrukturnya sejauh mana dan bangunannya seperti apa,” imbuhnya.

Pak Raheev kemudian mengungkapkan kekecewaannya karena IKN bisa digunakan pada Agustus mendatang.

Sementara itu, Sekadar informasi, pemerintah berniat memanfaatkan banyak fasilitas di IKN karena rencananya acara 17 Agustus akan digelar di IKN.

“Yakin? Kalau kita minta percaya memanfaatkan ini di Agustus, eksekutif yakin,” ujarnya.

“Yah, kita sudah melihatnya di media, jadi kita belum yakin apakah bisa digunakan meski hukumnya akan berjalan ke sana,” tegasnya.

Selain itu, Shri PUPR meminta Menteri Basuki Hadimaljanu memberikan penjelasan detail mengenai perkembangan pembangunan IKN.

Lebih lanjut, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tidak ada perubahan terkait rencana Tugu Kemerdekaan RI yang dilanjutkan di IKN.

Basuki mengatakan, pemerintah akan menyelenggarakan upacara peringatan kemerdekaan di IKN dalam beberapa hari mendatang.

“Untuk upacaranya, saya kira Mensesneg sudah punya skenarionya, besok kita akan lakukan simulasi,” kata Basuki.

Golkar tetap mempertahankan badannya

Sementara itu, Politikus Golkar Ahmed Doli Kurnia menilai pembangunan proyek IKN masih sesuai target.

Pengunduran diri Bambang Susantuno sebagai pimpinan otoritas IKN diyakini tidak akan mempengaruhi keputusan IKN.

Sejauh ini apa yang dilakukan otoritas sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah, kata anggota Komisi II DPR itu.

Ahmad Doli menyampaikan, tim otoritas IKN telah diperkuat sehingga berbagai program dan proyek di IKN berjalan lancar. Ia setuju untuk terus memantau proyek IKN.

Selain itu, pemerintah berencana menyelenggarakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus tahun ini.

Ahmad Doli menegaskan agenda tersebut merupakan momen penting untuk menjamin kelancaran pemindahan ibu kota negara dan stabilitas proyek IKN.

“Untuk menyukseskan pemindahan ibu kota negara kita perlu memastikan semuanya sesuai rencana dan sasaran,” ujarnya.

“Ini merupakan langkah penting bagi masa depan pemerintahan dan pembangunan di Indonesia,” tegasnya.

Awal pekan ini, Presiden Joko Widodo kembali ke IKN untuk meletakkan batu pertama pembangunan IKN Tahap VI yang dihadiri investor dari berbagai sektor.

Jokowi mengungkapkan, investasi pada IKN merupakan langkah strategis untuk mendukung visi Indonesia masa depan.

“Saya sudah sering mengatakan bahwa pulau ini adalah masa depan Indonesia dan berinvestasi di IKN adalah membeli masa depan,” kata Presiden.

Otoritas IKN mencatat total investasi di IKN mencapai Rp51,35 triliun.

Untuk Tahap VI diikuti oleh lima unit usaha sektor pendidikan dan penelitian serta tiga unit usaha sektor pendukung dengan total investasi sebesar Rp 1,75 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *