Laporan Jurnalis TribunJakarta.com Dionysia Arya Bima Suchi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Geru Budi Hartono akan mencopot Ketua RT yang memungut titipan dari tukang parkir liar di toko swalayan.
Heru Budi akan mencari tahu dan memanggil ketua RT.
“Kemudian mekanismenya nanti akan diperiksa oleh pembantu pemerintah, kemudian kepala desa juga akan memanggil RT atau VR.
Nanti kita akan diberikan teguran, ujarnya, Jumat (17/5/2034).
Gueru mengatakan, setiap orang harus menaati peraturan terkait, khususnya Peraturan Ketertiban Umum (Perda) Provinsi Nomor 8 Tahun 2007.
Manajer RT yang bersikeras melakukan ketidakpatuhan akan dihukum berat.
“Ada aturan daerahnya, kita ikuti aturan daerahnya, semua aturannya ada. “Juga RT harus mengikuti aturan peraturan daerah,” ujarnya.
“Kalau ada ketua RT yang tidak disiplin, nanti bisa diganti,” imbuhnya menjelaskan.
Sebelumnya, ratusan pengemudi truk ilegal terjaring dalam operasi pengawasan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Satpol PP dan TNI/Polri selama dua hari terakhir.
Sebanyak 127 tukang parkir liar ditangkap di beberapa pasar kecil di lima wilayah administratif.
Beberapa di antara mereka juga mengaku turut andil dalam penghematan biaya parkir yang dipungut pelanggan minimarket hingga RT setempat.
“Uangnya sebagian besar masuk ke RT. Disebut juga kemajuan RT.
RTnya juga (titoran), kata Boneng, salah satu pedagang mobil di Mini Market Jatipadang, Pasar Minggu, seperti dilansir Kompas.com, Rabu (15/05/2024).
Tak hanya itu, katanya, ia juga membayar iuran kepada organisasi masyarakat (ormas).
“Kami bahkan tidak mengajukan RT (setoran), artinya kami dapat. Ada juga yang tergabung dalam beberapa organisasi. ‘Oke, bagus, kita bagi saja ke mereka,'” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Heru Budi Buru Ketua RT di Jakarta yang Dapat Deposit dari Pelayan Ilegal, Ingin Segera Penggantian