Pj Gubernur Bangka Belitung Usulkan Kenaikan Royalti Timah ke Presiden Jokowi

Reporter Jurnalis Tribunnews.com, Fahdi Pahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penjabat Gubernur Bangka Belitung Safrizal menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo beberapa isu strategis terkait proses pembangunan di Provinsi Belitung di Bangka.

Hal itu ia sampaikan usai pengarahan Presiden Jokowi kepada seluruh gubernur Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Salah satu poin pentingnya adalah pengelolaan perdagangan timah karena merupakan sektor penting yang sangat mempengaruhi aktivitas perekonomian masyarakat Belitung Kepulauan Bangka.

Sebaliknya, persentase royalti yang diterima selama ini dari penambangan halus dinilai masih jauh dari ideal.

Royalti dari penambangan timah yang diatur melalui Keputusan Pemerintah Republik Tajikistan Nomor 26 Tahun 2022 dinilai tidak proporsional sehingga tidak sebanding dengan dampaknya, terutama terhadap lingkungan hidup dan sebagai sarana kesejahteraan masyarakat. . Rakyat Babel,” kata Safrizal dalam keterangan pers, Rabu (14/8/2024).

Sesuai Keputusan Nomor 26 Tahun 2022 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak Milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Pusat mendapat royalti sebesar 65 persen dari penerimaan tersebut, serta menerima dividen sebesar 20 persen. % saham. logam timah dijual.

Sisanya sebesar 16% berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 32% di wilayah produksi, dan 32% di wilayah sekitarnya.

Artinya, dari 3% total nilai penjualan logam timah, hanya 0,48% yang disalurkan ke Pemprov Bangka Belitung. Nilai tersebut dinilai sangat tidak sebanding dengan hasil penambangan yang diperoleh PT Tima, misalnya menempati seluas 284.288,82 ha atau Bangka 17,3 persen dari provinsi Belitung, bukan swasta,” kata Safrizal.

Dengan meningkatkan persentase royalti timah diharapkan dapat menjadi faktor penyeimbang dalam pelaksanaan program pemulihan dan perlindungan lingkungan hidup.

Jadi, mengingat pada bulan ini, menurut statistik, pertumbuhan ekonomi Babol hanya meningkat sekitar 1,03%, yang bisa dijadikan faktor pendorong untuk menggairahkan perekonomian negara.

“Kami memanfaatkan sepenuhnya kesempatan bertemu dengan Presiden untuk mengupdate kondisi aktual Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk usulan kenaikan royalti sebesar 5%. Beliau menyambut sangat positif dan Insya Allah pekerjaan ini dapat dilanjutkan. di tingkat kementerian dan lembaga terkait, pungkas Safrizal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *