Laporan jurnalis Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Safrizal dilantik Dirjen Pemerintahan Daerah ZA sebagai Pj Gubernur Aceh (Pj).
Safrizal berasal dari Aceh dan sudah tidak dipulangkan ke kampung halamannya sejak tahun 2022.
Ia mendapat jabatan Menteri Dalam Negeri di dua provinsi berbeda, yakni Kalimantan Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.
Alhamdulillah, semua atas izin Allah, saya ditugaskan di kampung halaman. Sesuai pesan Pak Tito, ada dua tugas pokok di rumah saya, yakni PON Aceh-Sumut dan menyukseskan pilkada serentak. pada bulan November 2024,” kata Safrizal dalam keterangan tertulis, Jumat (23/8/2024).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta Safrizal ZA baru mengoptimalkan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Aceh-Sumut 2024.
Perhelatan PON XXI 2024 akan dimulai beberapa minggu mendatang.
“Bisa saja dipercepat yang belum selesai, karena masih ada progres 88 persen di ruangan itu, ini tugas terpenting Pak Safrizal,” ujarnya.
Secara khusus, Tito berpesan kepada Safrizal untuk bisa berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Aceh demi menyukseskan perhelatan PON 2024.
Dengan pengalaman yang dimilikinya, Safrizal yakin bisa memanfaatkan ajang ini secara maksimal.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri mendorong terselenggaranya Pilkada 2024 dengan aman dan damai. Lebih lanjut, jajaran Pemprov Aceh diminta mampu menangani potensi konflik yang muncul pada pilkada tersebut.
“Untungnya dengan pengalaman panjang Pak Saf di Kementerian Dalam Negeri, dua kali Pj Gubernur, termasuk memimpin Pemerintahan Kalimantan Selatan, juga mengalami persaingan yang panjang, hampir 8 bulan menjabat.” persiapan pilkada lebih cepat,” imbuhnya.
Menjadi seorang birokrat yang utuh, menguasai konsep dan praktik di lapangan, karier Safrizal dimulai dari bawah. Setelah menerima Penghargaan Lulusan Terbaik STPDN saat itu, Safrizal bertugas di Aceh Utara.
Menghadapi masa sulit dan dinamis, dimana status Serambi Makkah masih tunduk pada Kawasan Operasi Militer (DOM) yang ditetapkan sejak tahun 1989. Safrizal menjalankan fungsinya pada saat konflik.
Selain PON dan Pilkada, tantangan di Aceh tidaklah mudah, seperti upaya analisis kemiskinan dan potensi ekonomi yang masih menjadi hal terpenting di wilayah Sumatera.
“Bismillah, tantangan tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Insya Allah dengan strategi manajemen transformatif dan pendekatan inovasi, kami akan mengatasi tantangan dan terus menciptakan peluang akselerasi. Sejahterakan masyarakat Aceh,” pungkas Safrizal.