Pilpres Jilid 2 di Pilkada Jakarta: Anies Baswedan Vs Ridwan Kamil?

Sejauh ini belum ada kepastian Anie dan Ridwan Kamil maju dalam Pilkada di Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA: Mantan calon presiden Indonesia Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut-sebut berpeluang mencalonkan diri sebagai anggota parlemen pada Pilkada Jakarta 2024.

Sejauh ini belum ada kepastian Anie dan Ridwan Kamil maju dalam Pilkada di Jakarta.

Namun kelompok sukses Anie melancarkan kampanye gerilya untuk mendapatkan dukungan partai politik.

Sedangkan Ridwan Kamil dicalonkan Partai Golkar untuk mengikuti pemilu kepala daerah.

Ridwan Kamil juga bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Gerinndra dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dihitung Koalisi Anie vs Ridwan Kamil

Saat ini, belum ada parpol yang memastikan bakal mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Tim sukses Anie mendatangi partai politik seperti PDIP dan PKS untuk mencari dukungan.

Baca selengkapnya: Saat Relawan Anie Mulai Mencari Dukungan Gerilya di Pilkada Jakarta

Meski demikian, PDIP PKS memiliki sejumlah parpol yang memberikan sinyal dukungan terhadap Anies, seperti PKB dan Nasdem.

Aliansi Pertukaran, PKS; Nasdem dan PKB tampaknya bersedia (meski belum yakin) mendukung Anie.

“Kami akan berusaha menjaga pemilu presiden. Anie tidak boleh puas dengan pencalonan kemarin atau perbedaan pendapat apa pun,” kata Idil, analis politik Universitas Padjadjaran. Tribunnews.com oleh Akbar; Jumat (24/5/2024). PKS Penjelasan PKB dan PDIP

Meski sejumlah petinggi PKS menyatakan tidak akan mendukung Anies di Pilkada Jakarta

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengakui Anie Baswedan akan kembali beroperasi di Pilkada Jakarta 2024.

“Yang pertama hak Mas Anie adalah masa jabatannya hanya satu kali, jadi kalau mau dipilih ya silakan saja,” kata Mardani, Senin (20 Mei) di Kompleks DPR. Senayan berbicara kepada media di Jakarta. / 2024).

Chico Hakim, Juru Bicara Partai PDI Perjuangan Pemilu (PDIP), mengakui ada usulan partai untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai Wali Kota Jakarta pada Pilkada 2024.

Chico mengatakan, usulan tersebut berasal dari Dewan Pimpinan (DPC) PDIP dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

Selain nama daerah, ada juga nama gubernur, baru-baru ini teman DPC DPD menyebut Anie Baswedan, kata Chico kepada wartawan, Kamis (30/5/2024).

Syaiful Huda, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB, mengatakan ada kontak awal antara PKB dengan Anie dan kelompoknya terkait pemilihan Wali Kota Jakarta.

Namun, ini baru kontak pertama dan belum ada persetujuan resmi dari PKB untuk mencalonkan Anies di Pilkada DKI.

Karena komunikasi awal masih valid, PKB belum mengeluarkan rekomendasi resmi apa pun pada tahap ini, ujarnya pekan lalu.

Namun berdasarkan hasil obrolan teman-teman di kanan dan kiri Mas Anies, Mas Anies akan mempertimbangkan Mas Anies jika mencalonkan diri lagi, kata Syaiful Huda. Aliansi Ridwan Kamil

Sejauh ini, Ridwan Kamil sudah mendapat persetujuan Partai Golkar untuk maju di Pilkada Jakarta.

Kemarin (1/6/2024), Sabtu (1/6/2024); Ridwan Kamil, orang kedua di Golkar, mengunggah video pertemuannya dengan Sekjen Gerindra dan Presiden RI Prabowo Subianto periode 2024-2029.

Namun pertemuan terkait Jakarta-Philadelphia belum jelas. Tidak, itu tidak jelas.

Jika mencalonkan diri di Pilkada, Jakarta Ridwan Kamil akan mendapat dukungan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.

Aliansi ini melibatkan Golkar, Grindra PSI PAN, dan Demokrat.

Wakil Ketua Partai Nasional (PAN) Yandri Susanto menilai Anie Baswedan sudah tidak layak lagi menjadi gubernur.

Hal ini merespons kemunculan Anie Baswedan yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Jakarta.

Yandri menilai Anie tidak pantas menjadi gubernur lagi karena ia pernah menjadi mantan calon presiden (capres).

“Menurut saya, Anie sudah tidak pantas lagi jadi gubernur dan dia mencalonkan diri sebagai presiden,” kata Yandri kepada Tribunnews.com, Kamis (30 Mei 2024).

Yandri mengatakan, PAN punya satu calon Anies dan tidak akan mencalonkan selama mereka beraliansi.

Kamhar Lakumani, Wakil Ketua DPP Bappilu, memaparkan ciri-ciri calon Wali Kota Jakarta yang mendapat banyak persetujuan dari koalisi Indonesia.

Dalam sosok tersebut, Gerinndra Phan yang merupakan kader Golkar dan Demokrat turut serta. 

Hal ini juga tidak mencakup opsi bagi Aliansi Indonesia untuk mengajukan calon gubernur dari kader luar.

Namun Kamhar masih enggan menyebutkan nama calon Wali Kota Jakarta yang disetujui.

Siapa dia, saya yakin dia kader inti salah satu partai yang tergabung dalam Aliansi Indonesia Maju, kata Kamhar saat dikonfirmasi, Jumat (31 Mei 2024).

Kamhar yakin nama itu akan segera diumumkan.

Ia meminta masyarakat menunggu hari pertandingan.

Hasilnya, Wakil Ketua Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan Gerinndra sudah mendapatkan pencalonan Wali Kota Jakarta.

“Untuk Pilkada DKJ, Partai Gerinndra sudah mengambil nama. Nama saat ini akan diumumkan pada waktunya,” Tribunnews.com. Hal itu dibenarkan Budisatrio pada Kamis (30/5/2024).

Keponakan Prabowo Subianto, PSI, telah mengumumkan nama-nama calon yang akan didukung Gerinndra. Gindra, senior Demokrat Indonesia dari PAN dan Golkar, menyatakan setuju.

“Nama tersebut telah disetujui oleh Aliansi Tingkat Tinggi Indonesia,” ujarnya. Dua pemilihan presiden

Jika Anies didukung Koalisi Perubahan dan Ridwan Kamil didukung Koalisi Indonesia Maju. Pemilihan presiden putaran kedua akan digelar di Pilkada Jakarta.

Seperti diketahui, pada Pilpres 2024, calon presiden Anies Baswedan diusung Koalisi Transformasi, sedangkan Prabowo Subianto diusung Koalisi Indonesia Maju.

Lantas apakah Prabowo yang menang Pilpres 2024 akan mendukung Anie?

Logika politik saat ini, sulitnya mencalonkan Anies karena Gerinndra masih risih jika Anies menjadi calon presiden dan bertentangan dengan politik Prabowo, kata Idil Akbar, pengamat politik Universitas Padjadjaran, kepada Tribunnews.com. Senin (27/5/2024).

Bagaimana dengan PDIP yang memimpin Ganjar Pranowo di Pilpres? Akankah Alliance for Change mengambil tindakan untuk mendukung Anie?

“Saat Pilpres agak sulit karena PDIP dan Anie berkonflik. Saya juga ingat ada prinsip, siapa yang mau maju ke PDIP harus masuk PDIP dulu sebelum dipromosikan. “Gagasan saya adalah kita perlu melihat kesulitan-kesulitan ini.”

Penulis : Fersianus / Has / Reza / Igman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *