Amy Porter tak menyembunyikan kekagumannya saat menceritakan apa yang terjadi di Prancis beberapa pekan terakhir.
“Fenomena yang luar biasa,” kata juru bicara Democrats Abroad, cabang luar negeri Partai Demokrat AS, merujuk pada peningkatan jumlah pemilih baru yang mendaftar.
“Bahkan masyarakat lokal, warga Prancis, warga non-AS, mendatangi kami dan mengatakan ingin membantu,” Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat, akan mengalahkan kandidat Partai Republik Donald Trump pada pemilu presiden November mendatang. Aktivisme diaspora
Program Bantuan Pemilu pemerintah AS memperkirakan ada 2,8 juta orang Amerika yang tinggal di luar negeri yang berhak memilih.
Namun pada pemilu 2016, yang ikut memilih hanya 6,9 persen.
Partai Demokrat berharap bisa menangkap suara diaspora yang selama ini cenderung terabaikan.
Berdasarkan data internal, jumlah pendaftaran pemilih baru di luar negeri melonjak lima kali lipat dalam tiga hari pertama minggu ini, meningkat menjadi 3.000 orang, dibandingkan minggu lalu.
Banyak simpatisan Partai Demokrat di luar negeri tergerak oleh peluang kemenangan Trump. Dana Freling, misalnya, mendirikan cabang Partai Demokrat di Finlandia setelah Trump menjadi presiden pada tahun 2017.
Ia pun mengakui, terjadi peningkatan jumlah pemilih baru sejak Presiden Joe Biden mundur dari pencalonannya dan digantikan oleh wakilnya Kamala Harris.
Kepentingan Finlandia pada pemilu AS sangat bergantung pada jaminan keamanan dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Ancaman serangan Rusia juga mendorong pemerintah di Helsinki untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2023.
“Keamanan fisik di Finlandia sangat bergantung pada bagaimana presiden Amerika Serikat memimpin aliansi ini,” katanya. “Dan kami merasa keamanan kami bergantung pada presiden yang mendukung jaringan NATO yang sangat penting.” Harapan, bukan kenyataan
Mike Kulbickas, seorang pendukung Partai Republik yang pernah tinggal di Brussels, mengatakan kabar lonjakan pemilih Partai Demokrat di luar negeri hanyalah lamunan belaka. Menurutnya, “sebagian besar anggota Partai Republik berpikir bahwa mengalahkan Kamala Harris akan semudah, mungkin lebih mudah,” katanya.
Tentu saja fakta bahwa dia perempuan dan termasuk minoritas akan memberikan efek menggembirakan bagi sebagian pemilih, ujarnya lagi. Namun dia yakin pencalonan Harris “tidak akan membawa perubahan” terhadap peluang kemenangan Trump.
Kemenangan jelas merupakan sesuatu yang diinginkan Partai Demokrat, katanya. Namun “narasi dukungan luas merupakan distorsi terhadap fakta politik, jadi saya tidak percaya apa pun yang dikatakan jajak pendapat mengenai situasi saat ini.”
Kulbickas yakin kebanyakan orang tidak terlalu peduli dengan potensi masa jabatan kedua Trump, namun malah penasaran. Ia sendiri tidak mengharapkan adanya perubahan besar dari periode pertama Trump. Namun diakuinya, kebijakan pemerintah Republik mengenai bantuan ke Ukraina masih sulit diprediksi.
Mengenai NATO, “Posisi Trump menekankan bahwa anggota NATO harus berbuat lebih banyak untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap aliansi dalam hal belanja pertahanan dan ini adalah fakta obyektif,” tambahnya. Bias dukungan pemilu
Meskipun pemilih diaspora Partai Republik tidak terintegrasi ke dalam struktur partai seperti Partai Demokrat, Kulbickas percaya bahwa para anggotanya adalah pemilih yang lebih dapat diandalkan dibandingkan Partai Demokrat dan bahwa mereka sekarang “sama” dan bersemangat seperti biasanya, jika tidak lebih bersemangat. untuk perubahan ini,” tambahnya. mengacu pada pencalonan Harris.
Porter dari Democrats Abroad menekankan bahwa para pemilih di luar negeri telah menunjukkan bahwa mereka dapat membalikkan keadaan dalam persaingan yang ketat.
“Margin kemenangan Biden di Georgia dan Arizona lebih kecil pada tahun 2020 dibandingkan total suara internasional,” jelasnya, mengacu pada negara bagian AS yang bisa dimenangkan atau dikalahkannya pada tahun 2024.
Partai Demokrat berupaya memaksimalkan energi baru ini di seluruh 52 cabangnya. “Sekarang semua orang terlibat,” kata Freling.
“Di seluruh dunia, orang-orang melakukan kampanye melalui telepon, acara pendaftaran di lapangan. Bukan hanya Wakil Presiden Harris yang berada di puncak, namun juga Senat, Kongres, dan seterusnya.”
Rzn/hp