TRIBUNNEWS.COM – Piala Presiden 2024 punya cerita tersendiri bagi sang pemenang, Arema FC.
Kemenangan Arema FC atas Borneo FC Samarinda di Piala Presiden (8-4-2024) menjadi titik balik bagi Singa Gila setelah dibayangi tragedi Kanjuruhan.
Awalnya, pembunuhan 135 orang merusak reputasi Arema FC.
Kemudian kelompok cinta Armenia menjadi terkenal karena tragedi malang tersebut.
Kasus Tragedi Kanjuruhan sendiri terungkap saat pengadilan memvonis lima tersangka pada Agustus 2023.
Padahal, putusan akhir Mahkamah Agung (MA) belum bisa mengubah kerugian yang dialami keluarga korban.
Tapi setidaknya inilah kebenaran mendasar tentang siapa penyebab tragedi ini. Dalam foto yang diambil pada 1 Oktober 2022 ini, sekelompok orang menggendong seorang pria usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Stadion di Indonesia, di mana 135 orang tewas dalam salah satu bencana sepak bola terburuk pada Oktober 2022, tetap kosong tetapi masih ada meskipun pemerintah berjanji untuk menghancurkannya dan membangun kembali stadion yang lebih aman. (Foto oleh AFP) (AFP/STR)
Kini Arema FC mulai berbenah, menuliskan cerita baru dan menghadirkannya di Piala Presiden 2024.
Manajemen Singo Edan melakukan langkah berisiko dengan mempromosikan seluruh tim pada bursa transfer pemain awal musim 2024/2025.
Menurut Transfermarkt, tim asuhan Singo Edan sudah melepas 13 pemain.
Di sisi lain, Arema FC memboyong pemain dalam jumlah serupa ke tim kesayangan Arek Malang.
Faktanya, sebagian besar pemain Arema FC masih lekat dengan tim kejutan di Liga 1 musim lalu, yakni Madura United.
Arema FC berupaya ‘mengambil alih’ pelatih Madura United yang berhasil membawa tim ke final kompetisi Liga 1 2023/2024.
Sebanyak enam mantan pemain Madura United telah direkrut Arema FC.
Dari striker Dalbeltro, kiper, dan terakhir penendang penalti Lucas Frigeri.
Kedatangan pemain inilah yang membuat performa Arema menjanjikan.
Singo Edan mencetak 11 gol dan hanya kebobolan tiga kali dalam lima pertandingan di Piala Presiden 2024.
Jadi, seperti kata-kata pelatih Arema FC Joel Cornelli: “kami pantas menjadi juara.” Pesepakbola Arema FC Lucas Frigeri (tengah) merangkul rekan setimnya saat laga final Piala Presiden 2024 melawan Borneo FC di Stadion Manahan, Solo, Sabtu malam (8/3/2024). Tribun Solo/Mohammed Nursina (Tribun Solo/Mohammed Nursina)
Namun di tengah kemeriahan tersebut, Arema FC tak melupakan apa yang menimpa klubnya saat tragedi Kanjuruhan.
Staf Singo Edan juga turun tangan dan memberikan bagian keuntungan kepada keluarga korban.
“Turnamen ini kami persembahkan untuk seluruh keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Doa dan dukungan mereka selalu menyertai kami di setiap pertandingan,” kata Yusrinal Fitriandi, General Manager Arema FC, Minggu (8/4/2024). ). .
“Agar tidak fitnah, keluarga masing-masing korban akan mendapat Rp 5 juta,” kata Inal.
“Kami tahu harta benda tidak bisa menggantikan nyawa, tapi kami ingin berbagi kebahagiaan ini dengan keluarga korban,” lanjutnya. Arema FC dan suporter melakukan selebrasi usai meraih Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan Solo, Minggu (8/4/2024). (Instagram Arema FC)
Upaya tim Arema FC sangat terbantu dengan total hadiah uang yang diberikan kepada juara pertama Turnamen Presiden 2024.
Arema FC berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Panitia Pengelola Piala Presiden 2024 senilai Rp 5,25 miliar.
Jumlah tersebut merupakan hadiah terbesar selama keikutsertaan tim di enam ajang Piala Presiden (2015-2024). Dalam hal ini, Arema FC tampil sebagai peraih hadiah terbesar dengan empat kali menjadi juara.
Bahkan Ketua Panitia Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait mengatakan, jumlah suporter antar-pilpres bertambah karena kepercayaan diri para suporter.
Oh iya, kemarin saya bilang kita dapat Rp 79 miliar, ditambah 1 miliar lagi. Itu sesuatu yang istimewa, jadi kita tingkatkan terus kepercayaan diri kita, kata Ara – sapaan akrab Maruarar Sirait – saat uji coba penyambutan di Stadion Manahan, Solo. , Minggu (8-4-2024).
Hal ini sekaligus menjadi indikasi betapa pentingnya pemerintahan Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo dan Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir dalam pembangunan sepak bola nasional.
“Saya kira ini bisa menjadi contoh yang baik. Kita punya Presiden PSSI yang hebat, Pak Erick Thohir, yang punya hubungan baik dengan FIFA, dan kita punya Presiden Jokowi yang merupakan pendukung khusus sepak bola Indonesia,” putusnya.
(Tribunnews.com/Abdul Majid, Sina, Bayu Panegak)