Laporan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persatuan Gereja Indonesia (PGI) menyoroti isu banyaknya perguruan tinggi negeri (PTN) yang berlomba-lomba mencari mahasiswa baru (baru) melalui jalur swasta.
Menurut PGI, faktor ini erat kaitannya dengan persentase nilai.
“Konsep nilai menjadi sangat kuat, sesuatu yang menjadi akar permasalahan kita hingga saat ini.”
Oleh karena itu, PTN sebagai perusahaan bekerja terlalu banyak dan mengabaikan perilaku yang baik, kata perwakilan PGI, Yafet Yosafet Wilben Rissy, dalam rapat dengar pendapat (RDPU) di Komisi X DPR RI, Rabu (22). /5/2024).
Yafet mengatakan, ada undang-undang agar universitas tidak kekurangan.
Karena mengutamakan nilai, Yafet mengatakan pihak universitas juga membuka pendaftaran mahasiswa baru di banyak daerah namun mengabaikan kualitas.
Yang paling parah adalah hasil kombinasi manfaat tanpa meninggalkan defisit karena itu memerlukan Menteri Riset, Teknologi, dan Hukum Dikti dan Menteri Keuangan, katanya.
“Perguruan tinggi negeri kesulitan menerima mahasiswanya, gelombangnya tidak berhenti, bahkan di bulan September dan Oktober mereka sendiri masih menerima,” ujarnya.