TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (Wamantan) mengimbau para peternak sapi di Jawa Timur (Jatim) segera melakukan vaksinasi ternaknya untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ia mengatakan, vaksinasi yang dilakukan secara rutin akan meningkatkan ketahanan dan kesehatan ternak sehingga mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang berdampak buruk bagi peternak.
Sudaryono mengatakan, vaksin PMK tersedia melalui layanan peternakan dan kesehatan hewan setempat atau melalui pembelian mandiri.
Ia mengatakan, para peternak bisa mendapatkan vaksinasi dengan harga yang sangat terjangkau, kurang dari Rp 50.000.
“Bukan berarti kita meremehkan nilai rupiah, tapi nilainya sama dengan sebungkus rokok dan bahkan tidak ada,” ujarnya di Rumah Burung Olahan PT Surya Abiesta di Surabaya, Jawa Timur. kata Sodarino. Siaran pers pada Rabu (1 Agustus 2025).
“Jadi, selain kami akan memberikan vaksinasi gratis di setiap layanan, kami juga ingin mendorong masyarakat yang belum terkena FMD untuk mendapatkan vaksinasi tanpa harus menunggu,” ujarnya. lanjutan
Para peternak juga diimbau untuk tidak menunggu bantuan pemerintah karena alokasi vaksin terbatas dan belum bisa didistribusikan ke seluruh peternak di Indonesia.
Pemerintah telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin. Ia mengatakan, jumlah tersebut masih belum mencukupi total jumlah sapi yang ada di Indonesia.
“Tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah, karena alokasi vaksin yang diberikan pemerintah tidak akan menjangkau semua orang lagi,” kata Sudariono.
Masyarakat diminta melaporkan jika ada tanda-tanda ternak terkena penyakit mulut dan kuku. Pelaporan yang cepat membantu petugas kepolisian menerapkan tindakan isolasi dan pengobatan sesuai dengan protokol yang berlaku.
“Kemudian dilakukan pengobatan dan sapi tersebut langsung diisolasi di tempat dan langsung diobati. Tapi kuncinya ada satu. Kuncinya segera lapor. Itu intinya,” kata Sodarino.