TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman menekankan pentingnya mengintegrasikan sistem peternakan, khususnya peternakan melalui pemanfaatan hutan. Hal ini juga diperlukan untuk beternak sapi perah.
Menteri Pertanian Amran berharap ke depan, peternak kecil menjadi peternak menengah, menengah, dan besar. “Emas hitam lebih tenang”, Selasa (30/04/2024), Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Dedi Nursyami mengatakan, minyak sawit yang diproduksi di Aceh sebaiknya digunakan untuk ekspor. Potensi peternakan di Aceh Besar sangat tinggi.
“Sektor pertanian banyak kelebihannya dan kita tidak bisa berproduksi dengan baik jika pupuk tidak disimpan dengan baik, pupuk organik bisa menghasilkan banyak oksigen,” kata Kabada Dedi.
Atas nama Bupati Aceh Besar, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar Jakfar mengatakan, berkat P4S bisa bekerjasama dengan berbagai instansi dan Aceh Besar akan memiliki potensi lebih besar di bidang pertanian.
“Saat ini Aceh Besar memiliki lahan persawahan dan peternakan seluas 21.000 hektare, serta terintegrasi dengan pertanian dan peternakan,” ujarnya.
Jakfar berharap para petani dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kepentingan masyarakat dan mengajak para petani milenial untuk berkarya di berbagai bidang pertanian.
Sumber di OTS Ngobras, Ache Thani Lestari, Ketua P4S, mengatakan Uzir biasanya menjalankan usaha beternak seekor sapi untuk mendapatkan keuntungan lebih, yang nantinya akan dialihkan ke kegunaan lain.
Biogas juga diproduksi di sini, sebelumnya diuji di 3 rumah. “Untuk saat ini kami akan terus berinovasi ke arah daur ulang sampah, menjadikannya bisnis dan uang,” jelas Uzir.
Uzir juga memberikan nasehat pemberian pakan dengan memberikan berbagai macam sayuran hijau yang difermentasi karena mudah dimakan dan memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan ternak.