TRIBUNNEWS.COM – Kepindahan pemain Abdukodir Khusanov ke Manchester City pada bursa transfer musim dingin 2025 bisa dibilang salah satu kejutan terbesar di kompetisi sepak bola Eropa.
Bagaimana bisa sebaliknya, sebelumnya tidak ada pembahasan di media manapun mengenai kemungkinan transfer tersebut.
Hal ini nampaknya wajar karena seorang bek tengah sama sekali tidak masuk dalam radar transfer tim-tim papan atas Eropa.
Akhirnya, Manchester City selaku juara bertahan Liga Inggris di luar dugaan mencapai kesepakatan untuk merekrut pemain tersebut.
Keputusan Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola untuk merekrut Chusanov juga tidak bisa dianggap sebagai suatu kebetulan.
Apalagi Khusanov merupakan pemain muda asal negara yang ranking FIFAnya berada di luar 50 besar dunia, yakni Uzbekistan (58).
Menariknya, belum ada pemain asal Uzbekistan yang pernah berkarier di liga elit seperti Liga Inggris.
Alhasil, Khusanov berpeluang besar mengukir sejarah sebagai pemain Uzbekistan pertama yang bermain di Liga Inggris.
Lebih spesifiknya, dengan tim sekelas Citizens yang dipimpin oleh pelatih secemerlang Guardiola yang sudah banyak meraih gelar juara liga.
Ya, Khusanov memang dikenal sebagai pemain potensial asal Uzbekistan yang saat ini masih berusia 20 tahun.
Mengingat usianya yang masih muda dan posisinya sebagai bek tengah, tak salah jika menilai keputusan Manchester City mendatangkan Khusanov benar-benar di luar dugaan.
Lebih lanjut, Manchester City dikabarkan bersedia mengeluarkan €40 juta untuk merekrut Khusanov dari Lens.
Jadi bisa dikatakan keputusan Guardiola memboyong Khusanov dari Liga Prancis ke Etihad Stadium bukanlah hal yang main-main.
Jika melihat potensi yang dimiliki Khusanov, menurut media lokal, ia bahkan dianggap sebagai talenta paling menjanjikan dalam sejarah sepak bola Uzbekistan.
Bahkan, beberapa media Eropa mulai menyoroti bakat Khusanov justru saat ia menunjukkan kecepatan kilatnya mengejar bola yang dipegang lawan saat melakukan serangan balik di laga Liga Prancis.
Momen ajaib itu terjadi ketika Khusanov berlari menghentikan serangan balik Reims pada pertandingan akhir November tahun lalu.
Menurut perhitungan, kecepatan Khusanov saat mengejar bola mencapai 37 km/jam, sebuah rekor luar biasa untuk pemain semuda dirinya.
Sejak saat itu, bakat menjanjikan Khusanov mulai dipantau oleh tim-tim utama Eropa, namun sayangnya belum ada yang mendekatinya.
Hingga Manchester City di luar dugaan berhasil menandatangani kesepakatan cepat untuk merekrut pemain Uzbekistan.
Dengan tinggi badan 186cm, fisik ideal, dan kecepatan kilat, Kushanov diyakini bisa memberikan dimensi lain pada pertahanan Manchester City.
Lebih lanjut, berkat dominannya kaki kanan, Kushanov bisa menghadirkan persaingan ketat dengan bek senior The Citizens lainnya.
Situasi semakin menarik karena Khusanov ternyata baru dua kali menghadapi timnas Indonesia.
Pertemuan pertama Khusanov dengan Timnas Indonesia terjadi pada Piala Asia U-20 2023, tepatnya di Grup A.
Pada laga 7 Maret 2023, Khusanov bermain penuh selama 90 menit melawan lini depan Garuda Muda yang dipimpin Hokky Caraka. Laga semifinal Piala Asia U-23 2024 antara tim U-23 Indonesia melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar. (Bolasport.com/Tommy Nicolas)
Setelah pertarungan sengit selama 90 menit, laga Timnas U20 Uzbekistan melawan Indonesia berakhir imbang tanpa gol.
Lalu ada momen pertemuan kedua Khusanov dengan Timnas Indonesia tahun lalu, tepatnya di babak semifinal Piala Asia U-23.
Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Shin Tae-yong berkesempatan menguji kemampuan Khusanov.
Sial bagi tim Indonesia, tim besutan Shin Tae-yong harus takluk 2-0 dari Uzbekistan, yang mengakibatkan mereka gagal mencapai final dan kehilangan tiket otomatis ke Olimpiade.
Pada laga tersebut, Kushanov sangat kesulitan membendung pergerakan Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka.
Secara mengejutkan, Kushanov juga memberikan assist yang berujung pada gol bunuh diri timnas Indonesia yang dilakukan Pratama Arhan.
Menarik ditunggu apa dampak dari risiko Guardiola mendatangkan pemain muda seperti Khusanov untuk bertarung di kompetisi ketat Liga Inggris?
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)