Pesiden Jokowi Luncurkan GovTech Indonesia, Peruri Jadi Motor Digitalisasi Pemerintahan

Laporan reporter Tribunnews Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan GovTech Indonesia bernama INA Digital sebagai bagian dari Peruri di Istana Negara.

Peluncuran ini merupakan upaya memenuhi komitmen pemerintah dalam percepatan digitalisasi pelayanan pemerintah melalui penerapan Sistem Elektronik Pemerintah (SPBE).

Peluncuran INA Digital juga merupakan bagian dari kegiatan KTT SPBE 2024 dan dihadiri oleh para menteri kabinet tingkat lanjut Indonesia, kepala lembaga pusat, dan kepala daerah. Peluncuran GovTech Indonesia juga menyoroti peran Peruri sebagai penyelenggara SPBE dan sebagai penggerak integrasi ekosistem layanan digital pemerintah sesuai Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023.

“Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, kita perlu memperkuat infrastruktur publik digital, semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik,” kata Presiden Jokowi pada acara peluncuran GovTech Indonesia.

Presiden juga menekankan perlunya kerja sama dan integrasi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

“Seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah harus bersinergi untuk mengintegrasikan dan menginteroperasikan aplikasi dan data,” kata Presiden.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menyoroti pasca peluncuran INA Digital maka integrasi layanan digital pemerintah akan dipercepat.

Beberapa layanan prioritas akan digabungkan menjadi satu portal layanan publik yang akan diluncurkan pada September 2024.

Layanan prioritas yang akan diintegrasikan meliputi pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, pembayaran digital, identitas digital, SIM online, SIM, dan layanan aparatur negara.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, pilihan PERURI untuk mengelola INA Digital didasarkan pada portofolio digital yang kuat, terbukti dengan beberapa layanan pemerintah digital yang sebelumnya menjadi produk unggulannya.

Oleh karena itu, tugas ini merupakan pilihan yang tepat karena mampu meningkatkan daya saing BUMN di sektor digital.

Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya sangat berterima kasih kepada Presiden yang telah resmi meluncurkan GovTech Indonesia dan amanah yang diberikan kepada BUMN yang dipimpinnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan Kementerian PANRB, Kementerian BUMN dalam mendukung transformasi digital pemerintahan melalui INA Digital.

“Peruri berkomitmen menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya dan kami siap berperan penting dalam percepatan kemajuan bangsa,” kata Dwina.

Ia mengatakan, penunjukan Peruri di GovTech Indonesia merupakan keberhasilannya mendorong transformasi digital secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Jokowi pada acara peluncuran GovTech Indonesia di Istana Negara Jakarta.

Peluncuran produk digital pada tahun 2019 menjadi bukti nyata komitmen Peruri dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan mendongkrak bisnis di bidang keamanan digital.

Peruri yang seluruh modalnya dimiliki pemerintah sejauh ini dinilai berhasil menjalankan amanah memproduksi stempel elektronik. Inovasi ini mengadopsi digitalisasi untuk berkontribusi positif terhadap percepatan proses administrasi dan peningkatan efisiensi pemerintahan.

“Proses transformasi yang kami lakukan tidak hanya fokus pada bisnis dan infrastruktur, namun kami juga memahami pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas,” kata Dwina.

“Kami juga telah merekrut talenta-talenta digital terbaik untuk mendukung suksesnya transformasi digital pemerintah. Saat ini seluruh pegawai Peruri telah tersertifikasi 100% sebagai digital talent sehingga menempatkan PERURI di urutan kedua diantara seluruh BUMN,” ujarnya.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan berkat dorongan dan kerja sama antar kementerian/lembaga, pemerintah mampu memulai langkah awal GovTech.

“Ini merupakan kerja keras 400 anak bangsa yang yakin Indonesia mampu,” kata Erick.

“Peluncuran ini merupakan langkah awal bagi kami dan kami akan terus bekerja keras dalam beberapa bulan mendatang untuk mewujudkan pelayanan publik dari pemerintah kepada masyarakat,” lanjutnya.

Peruri melakukan perubahan identitas perusahaan (rebranding) pada pekan ini untuk mencerminkan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan teknologi, serta kesediaan BUMN untuk mengambil peran baru.

Menurut Dwina, rebranding tersebut tidak hanya sekedar perubahan visual, namun juga pendefinisian ulang identitas agar mencerminkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *