Laporan jurnalis Tribunnews.com Abdul Majit
BERITA TRIBUNE
Latihan tersebut digelar di Stadion Mady, Senayan, Jakarta, pada Selasa (28/5/2024) untuk persiapan laga uji coba resmi FIFA melawan Singapura.
Helza yang saat ini bermain untuk tim Jepang, Ryukyu Ladies mengaku senang bisa dilatih oleh Satoru Mochizuki.
Menurutnya, pelatih asal Jepang itu memiliki pendekatan yang sama dengan pelatihnya di klub sehingga tidak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan skema yang diterapkan Mochizuki.
“Dari saya coach Mochi dan coach saya di Jepang sama saja latihannya karena coach Mochi ingin kita meningkatkan skill,” kata Helza B di Lapangan GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2024).
“Di Jepang, mereka melatih keterampilan dan teknik. Jadi tidak lagi bersifat fisik. Ya menurut saya sama saja, hanya saya yang menyesuaikan kembali,” lanjutnya.
Remaja berusia 19 tahun itu juga mengatakan, pemain sepak bola wanita Jepang biasanya mendapat pelatihan keterampilan dan mental sejak usia muda.
Tak heran jika selain memiliki skill dan stamina yang hebat, para pemain sepak bola wanita Jepang juga memiliki mental bertarung yang baik.
Menurut Helza, faktor mental adalah hal yang paling penting dan harus dipersiapkan.
Mentalitas diutamakan dalam sepak bola dan di Jepang kemampuan mental pemain dibentuk sejak kecil, kata Helza.
Oleh karena itu, ketika masuk SMP atau SMA, biasanya mereka sudah berani dan memiliki mental yang tinggi. Jadi, meski menghadapi tim dari negara lain seperti Brazil, mereka tidak takut, tutupnya.