Sebuah pesawat ATR-72 milik maskapai Voepass jatuh pada Jumat (08/09) sore waktu setempat di kawasan pemukiman di kota Vinhado, kota kecil di Brasil, 80 kilometer dari Sao Paulo.
Beberapa sumber meyakini seluruh penumpang di dalam kabin, 57 penumpang dan empat awak, tewas dalam kejadian ini.
Beberapa penumpang di pesawat itu adalah dokter di sebuah seminar, kata Gubernur Negara Bagian Paraná Ratinho Jr.
“Mereka adalah orang-orang yang biasanya menyelamatkan nyawa, namun kini mereka kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis,” kata Retino kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Pesawat lepas landas dari Xacbal di negara bagian Paraná menuju Bandara Internasional Guarulhos di Sao Paulo.
Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik pesawat menabrak kondominium. Pihak berwenang setempat mengatakan rumah itu tidak berpenghuni pada saat kecelakaan terjadi.
Penyelidikan penyebab kecelakaan masih dalam tahap awal. Kepala Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Udara di Brasil, Brigadir Jenderal Marcelo Moreno, menyebut analisis apa pun mengenai penyebab insiden tersebut “prematur”.
Marcelo mengatakan kecelakaan itu “rumit” dan “fatal”.
Pada konferensi pers beberapa jam setelah kejadian, CEO maskapai Voepass Eduardo Bosch mengatakan perusahaannya sangat terpukul dan menyesali kematian yang terjadi.
Eduardo mengaku awak pesawat di pesawat tersebut sangat berpengalaman dan kompeten.
Menurutnya, Voepass akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mencari penyebab kecelakaan tersebut. Pesawat tidak melaporkan keadaan darurat
Angkatan Udara Brasil, melalui departemen kendali wilayah udaranya, mengatakan pesawat itu terbang normal hingga pukul 13.20.
Namun, hingga pukul 13.21, pesawat tidak menanggapi panggilan dari pengatur lalu lintas di Sao Paulo. Dikatakan juga bahwa pesawat tersebut tidak menyatakan keadaan darurat atau melaporkan kondisi cuaca buruk.
Data Otoritas Penerbangan Sao Paulo mencatat kontak dengan pesawat hilang pada pukul 13.22.
“Tidak ada komunikasi dari pesawat dengan badan pengawas bahwa akan terjadi keadaan darurat,” kata Brigadir Jenderal Marcelo Moreno.
Departemen kendali wilayah udara mengatakan otoritas darurat menerima panggilan pada pukul 13.26 waktu setempat. Mereka mengetahui bahwa pesawat itu jatuh di kondominium. Siapa saja korbannya?
Voepass mengatakan dalam konferensi pers bahwa sebagian besar penumpang adalah warga yang tinggal di Xacbal dan São Paulo.
Voepass menerbitkan daftar nama seluruh penumpang penerbangan tersebut.
Setidaknya dua korban adalah dokter dari Rumah Sakit Uopeccan di Xacbala. Mereka akan menghadiri seminar di Sao Paulo.
Dewan Medis Federal (CFM) mengeluarkan pernyataan yang menyatakan solidaritasnya kepada seluruh keluarga dan terutama kepada kerabat dan teman para dokter yang berada di dalam pesawat tersebut. Pesawat tidak memiliki batasan penerbangan
Direktur badan penerbangan sipil nasional Brasil, Luiz Ricardo Nascimento, mengatakan pesawat tersebut dalam kondisi baik. Ia juga mengatakan awak pesawat memiliki sertifikat yang sah.
Voepass menetapkan ATR-72 dengan nomor penerbangan 2283 lepas landas tanpa batasan penerbangan. Mereka mengklaim bahwa semua sistem pesawat sebenarnya mampu terbang.
Model pesawat ATR 72-500 diproduksi oleh perusahaan Perancis-Italia Avions de Transport Regional (ATR). Pesawat ini mampu menampung hingga 78 orang.
ATR mengeluarkan pernyataan belasungkawa kepada para korban. Mereka menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh penyelidikan kecelakaan tersebut.
Voepass, maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat tersebut, disebut-sebut sebagai maskapai tertua di Brasil. Mereka didirikan pada tahun 1995 di Ribeirao Preto dengan nama Passaredo Linhas Aéreas.
Menurut Menteri Keamanan Publik Sao Paulo Guillermo Drita, kotak hitam pesawat telah ditemukan. Brigjen Marcelo Morena membenarkan informasi tersebut.
Kotak hitam itu berisi dua buah perekam, masing-masing untuk suara dan data. Kotak hitam penting untuk memandu penyelidikan penyebab kecelakaan.