Pesan Persatuan dalam Dialog Kebangsaan : Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak

Seperti dilansir jurnalis Tribunnews.com, William Jonathan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia merupakan negara yang kaya akan etnis minoritas, budaya, agama, dan bahasa.

Dalam menghadapi persoalan dan dinamika yang kompleks, dialog nasional menjadi sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Gekira Hashim Jojohadikusumu pada Dialog Kebangsaan “Fokus pada Perbedaan untuk Mewujudkan Persaudaraan Sejati dan Keadilan” di Hotel Bedakara Jakarta baru-baru ini.

Menteri Agama RI Yakut Chol Kumas, Presiden Persatuan Keagamaan Indonesia, Pendeta Gomar Gultam, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia, Pastor Augustus Harry, turut hadir. turut hadir dalam upacara tersebut. . Wibowo, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdulwahid dan Agnes Marcelina dari pimpinan Tjan Gekera Center.

Menurut Hashem, perbedaan tidak bisa dihindari. Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. 

“Para founding fathers bangsa telah meletakkan landasan yang baik dalam memperkuat keberagaman di Indonesia. Pemerintahan Prabowo akan terus fokus pada budaya, agama, suku, dan minoritas Indonesia,” ujarnya.

Presiden Gekera Fray Jamie Francis dalam pidatonya mengingatkan pesan yang selalu disampaikan oleh Prabowo: “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.”

“Pesan yang selalu disampaikan Prabowo Sabinto di pesta-pesta adalah seribu teman terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Frey.

Menjelaskan pesan Prabhu, beliau mengatakan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, persahabatan dengan semua orang lebih penting daripada menjadi musuh.

Beliau mengatakan, kita hanya bisa membangun bangsa dan wilayah dengan persahabatan, persaudaraan, dan saling menghormati.

Ketua Komite Dialog Nasional dan Pokja Gekera Nixon Salalah memaparkan latar belakang pembicaraan tersebut.

Menurut Nixon, perbincangan itu terjadi karena peristiwa terus berlanjut dalam masyarakat yang sulit menerima perbedaan.

“Dialog nasional ini terjadi karena berulang kali terjadi kejadian di masyarakat, masyarakat sulit menerima perbedaan. Kita sering membaca dan mendengar sekelompok orang memisahkan orang yang sedang shalat. Kurangnya penerimaan terhadap perbedaan pendapat juga terlihat dari sikap yang mempersulit pendirian tempat ibadah, kata Nixon.

Nixon juga mengatakan, dialog nasional ini mengingatkan kita pada pesan yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Sabianto: pentingnya persatuan untuk mencapai negara yang sejahtera dan sejahtera.

“Percakapan ini juga mengingatkan kita akan pesan yang senantiasa disampaikan oleh Rasulullah: menjaga persatuan dan hubungan harmonis satu sama lain. “Menurut Pak Prabowo, salah satu syarat negara maju adalah rakyatnya harus bersatu,” pungkas Nixon.

Sekadar informasi, Gekira merupakan sayap Partai Garindra. Gekira menjadi wadah perjuangan politik para aktivis Kristen di Partai Garindra.

FOTO FILE: Menteri Agama Indonesia Yakut Cholil Kumas menghadiri dialog nasional tentang “fokus pada perbedaan untuk mencapai persaudaraan sejati dan keadilan” di Hotel Bedakara di Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *