Tribunnews.com-hotman Paris Lawyer menanggapi keputusan untuk menarik sumpah pengacara yang dibongkar NASA dan Ferdaus Ojoba.
Keputusan ini diambil setelah dua pengacara berpartisipasi dalam aksi viral yang melanggar persidangan.
Hotman Paris dengan jelas menyatakan bahwa penghapusan pengacara menyebar dan Sirdus mencatat akhir karirnya sebagai pengacara.
“Sudah waktunya untuk bertobat, pikirkan mengapa itu bisa terjadi,” kata Hotman, yang mengutip Mantra News pada hari Minggu (16.06.2025).
Hotman menekankan tindakan mereka yang tidak puas, yang berani menuduh Sekolah Tinggi Hakim Korupsi.
Dia mengklaim bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah keadilan Indonesia, ada seorang pengacara yang akan melakukannya di hadapan para hakim.
“Memang, tidak pernah ada pengacara dalam sejarah keadilan di Indonesia, yang segera menuduh hakim korupsi,” kata Hotman.
Selain itu, Hotman juga mengkritik aksi Firdus, yang berlari di atas meja pengadilan.
“Tidak pernah ada pengacara untuk mengenakan mantel di meja pengadilan, terperangkap di meja pengadilan,” tambahnya.
Hotman menekankan bahwa Pulk dan Firadus melintasi perbatasan dan memiliki potensi untuk menghancurkan karier mereka.
“Tindakan mereka sangat keterlaluan. Kecelakaan karir mereka akan dihancurkan,” katanya.
Untuk mendapatkan informasi, Rasman dan Firadus dijatuhi hukuman sanksi etika dalam bentuk pemecatan permanen oleh pengacara Indonesia.
Mahkamah Agung (MA) juga membekukan protokolnya.
(Tribunnews.com/ifan) Konten ini ditingkatkan oleh Kecerdasan Buatan (AI).