Pesan Ibunda Rasich Hanif kepada Kuasa Hukum: Minta Kasus Kematian Anaknya Dibawa ke Pengadilan

TRIBUNNEWS.COM – Rasik Hanif Radinal (70), Wakil Penjaga Kerajaan Galukh Chiamis, meninggal dunia pada Kamis (12/9/2024) saat restoran miliknya dieksekusi atau disita oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Keluarga berduka atas meninggalnya putra mereka, Radinal Mokhtar, yang merupakan mantan Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Pembangunan ke-5 dan Kabinet Pembangunan ke-6 pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Sepeninggal Rasic Hanif, ibunya H. Oepin Radinal Mochtar menitipkan pesan untuk pengacara putranya, Tubagus Nurvan.

Ibu Nurvani Rasich Hanif meminta proses pengadilan terkait sengketa tanah tersebut dilanjutkan.

Selain itu, ibu Rasich Hanif mengatakan, dirinya dan keluarga akan membawa kasus tersebut ke pengadilan terkait meninggalnya putranya.

Proses hukum masalah tanah tersebut masih berjalan dan pihak keluarga berencana mengambil jalur hukum atas meninggalnya Mas Hanif, kata Nurwan saat dihubungi, Jumat (13/9/2024), seperti dikutip Wartakotalive com.

Sebelumnya, Rasich Hanif tewas saat puluhan orang menerobos tembok.

Saat itu diketahui ada anggota Pemuda Pancasila (PP) yang membantunya, namun tubuh kurus Rasic Hanif tak kuat menahan tekanan.

Terakhir, ia pingsan dan pingsan saat mempertahankan tanah miliknya di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan.

Ketika Rasich Hanif kehilangan kesadaran, mereka membawanya masuk dan membaringkannya di halaman restoran.

Saat itu wajahnya pucat dan tubuhnya tidak banyak bergerak.

Bahkan, dia juga tampak terengah-engah, matanya menatap ke atas.

Meski dalam kondisi Rasic Hanif, proses eksekusi tampaknya masih berlangsung di restoran miliknya.

Karena kondisinya, Rasic Hanif dirawat di Rumah Sakit (RS) Lebak Bulus di Mayapa pada Kamis sore. Adegan eksekusi di restoran Sejuk Bakmi dan Kopi Cilandak yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus III/15 RT 08//04 Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, menewaskan pemilik Rasic Hanif pada Kamis (12/9/2024). (Varta Kota) – (varta kota/ist)

Sayangnya, Rasich meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Hanif Mayapada.

Nurwan kemudian menyampaikan kabar meninggalnya Rasic Hanif kepada awak media di lokasi eksekusi.

“Innallah wainnailaihi rajyu, Mas Hanif telah meninggal dunia,” ujarnya sedih.

Meski Rasich Hanif meninggal, Nurvan berjanji akan terus memperjuangkan hak kliennya.

“Dalam hal ini kami akan memperjuangkan hak mendiang Mas Hanif,” kata Nurvan.

“Atas kejadian ini, kami akan mengambil tindakan hukum lebih lanjut untuk memberantas kesewenang-wenangan tersebut,” ujarnya.

Rasic Hanif kini diketahui dimakamkan di pekarangan keluarga di Villa Bumi Yangti, Desa Jojogan, Silember, Jalan Raya Punchak Gadog, Jogjogan, Kecamatan Sisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat pagi.

Almarhum dimakamkan tepat pukul 10.30, kata Nurva. Lihat Rasik Hanif

Seperti dikutip Wartakotalive.com, Rasic Hanif merupakan Wakil Pengawas (Wavali) Kerajaan Galu dan merupakan keturunan langsung Raja Galu.

Ia dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan budaya dan sejarah Kerajaan Galu.

Apalagi dengan upaya perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh.

Rasich Hanif juga diketahui aktif dalam berbagai acara kebudayaan seperti perayaan Milankala Ngadegna Kerajaan Galuh dan upacara adat Jamasan Pusaka di Jambansari.

Bahkan, Rasic Hanif kerap mengunjungi Siam untuk mengikuti acara budaya setempat.

Padahal, dia diketahui tinggal di Bogor.

Rasic Hanif juga dikenal sebagai orang yang bijak dalam menyelesaikan kontroversi seputar sejarah kerajaan Galun.

Selanjutnya ketika ada klaim yang menunjukkan adanya suatu kerajaan;

Selain menjabat Wakil Walikota Kerajaan Galuh-Chiamis, Rasic Hanif tercatat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Forum Silaturahmi Istana Nusantara (FSKN).

Sebagian artikel ini tayang di Wartakotalive.com dengan judul Menangis Saat Kuburkan Putranya Rasic Hanif, Pesan Ibu Radinal Mochtar kepada Kuasa Hukumnya.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Dwi Rizki/Ramadhan L Q)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *