TRIBUNNEWS.COM – Perselisihan Atalarik Syah dan mantan istrinya, Tsania Marwa terkait hak asuh putra mereka masih panas.
Maklum, berdasarkan putusan hakim, hak asuh anak tersebut menjadi milik Tsania Marwa.
Namun hingga saat ini kedua anaknya masih tinggal bersama ayahnya, Atalarik Syah.
“Iya betul (hak asuh ke Tsania Marwa), tapi anak-anak memilih saya,” kata Atalarik Syah dikutip YouTube official TRANS TV, Jumat (6/7/2024).
“Ya, saya terpilih dan saya melakukan tugas saya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Atalarik Syah juga mengatakan, selama anak-anak tinggal bersama, anak-anak tidak pernah merindukan ibunya.
“Dia tidak pernah (bilang rindu Tsania Marwa), sama saja,” kata Atalarik Syah.
Malah kalau saya tanya, mereka hanya diam atau memalingkan muka,” ujarnya.
Tak hanya itu, Atalarik menyebut putranya merasa bosan karena Tsania Marwa selalu menjenguknya di sekolah.
Atalarik pun meminta mantan suaminya itu menjaga perasaan anaknya selama bersekolah.
Atalarik mengatakan anak-anaknya membutuhkan privasi di sekolah.
“Anak-anak mulai bosan ketika datang ke sekolah,” kata Atalarik.
“Anak-anak membutuhkan privasi di sekolah, itu wilayah mereka, bantulah ibu anak-anak dan ibu mana pun,” katanya.
“Anak-anak punya ruangnya sendiri, teman bermainnya sendiri, privasinya harus kita jaga, jangan sampai merusak citranya,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Atalarik Syach kemudian menjelaskan bahwa sebelumnya ia telah memberikan kesempatan atau solusi kepada Tsania Marwah, namun ditolak.
Atalarik Syach mengaku berinisiatif membagi waktu bersama anak-anaknya.
Ia menyarankan agar Tsania Marwa menjemput anak-anak dari sekolah pada hari Jumat, kemudian pulang ke rumah pada hari Minggu, karena anak-anak harus berangkat sekolah pada hari Senin.
“Saudara-saudara sedunia, saya mempunyai inisiatif ketika sidang hak asuh anak, saya akan berinisiatif, mohon Bu Tsania Marwa mengantar anak-anak pada hari Jumat sampai Sabtu, Minggu adalah hari libur agar mereka bisa bermain dengan asyik. jadilah orang tua “Lihat saja anak bangun dan tidur.”
“Saya beri kesenangan pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, mereka langsung menolak dan alasannya ingin kontrol 100 persen,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Latifah)