TRIBUNNEWS.COM, Jambi – DJ Dinar Candy terjerat kasus dugaan penggelapan yang melibatkan pacarnya Ko Apex.
Sebuah perusahaan milik Dinar Şeker juga menjadi sasaran.
Penyidik Polres Jumbe kini mendalami kaitan PT Dinar Bintang Samudra (DBS), perusahaan milik Dinar Candy, dan pacarnya.
Ko Apex diketahui saat ini dituduh melakukan penggelapan dan pemalsuan dokumen di kantornya.
Penyidik mendalami kasus pacar Dinar Candy karena dalam pemeriksaan ditemukan fakta berupa dokumen terkait penerbitan kapal dan tongkang ke Ko Apex milik PT Felicia Bintang Samudra (FBS). ). Oleh Dinar Şeker.
Kasubdit I Ditreskrimum Polda Jambi AKBP M Kuswicaksono mengatakan, Dinar Kandi diperiksa karena terungkap ada dokumen bantuan kapal dan tongkang dari PT FBS ke PT DBS.
Pemberian kapal dan tongkang tersebut diduga terkait dengan kasus penggelapan kantor dan pemalsuan surat atau dokumen oleh pengadilan tinggi. Jumat Polda, Rabu (31/7/2024). (Mimbar Jambi)
PTFBB ke PTDBS dengan Direktur Dinar Kundi dalam hal dokumen hibah kapal mengenai fakta penyidikan, kata Wixonu, Kamis (1/8/2024).
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mendalami tujuan pemberian pesawat dan tongkang tersebut.
“Saat ini penyidik masih mendalami peristiwa kerjasama antara PTDB dengan Hibah, apa motivasi dibalik sumbangan pesawat dan tongkang tersebut,” ujarnya.
Diketahui, Ko Apex diangkat menjadi Kepala Cabang PT Senar Bintang Samudra (SBS) di Jambi pada tahun 2022 dan akan menangani operasional pesawat dan transportasi di Jambi.
Oleh karena itu, PT Sinar Bintang Samudra (SBS) di Provinsi Kalimantan kemudian mengirimkan beberapa kapal dan tongkang dari Ku Apex ke Jambi.
Namun kapal dan tongkang yang saat ini dimiliki oleh PT Sinar Bintang Samudra (SBS) telah diubah namanya menjadi PT Felicia Bintang Samudra (FBS), perusahaan milik Co Apex, diduga menggunakan dokumen palsu. Dinar Candy mengaku perusahaannya punya modal sendiri dan DJ Dinar Candy kembali bermasalah dengan polisi. Kali ini Jumbe diinterogasi penyidik polisi. Berikut fakta cek Dinar Kandi. (Dokumen Tribun Perguruan Tinggi/Jambi)
Usai diperiksa penyidik Polres Jambe, Dinar Kundi mengatakan, bisnis yang digelutinya berbeda dengan perusahaan yang diperiksa Polres Jambe.
Perusahaan yang mengoperasikan Dinar Kandi adalah usahanya sendiri.
Ia mengaku punya modal untuk mengelola perusahaannya sendiri.
“Sebenarnya ini PT saya sendiri, tidak ada hubungannya, rahasia juga. “Ini ide Apex, tapi itu modal saya,” kata Dinar Candy.
Dinar Kundi pun bercerita, dirinya sempat ditanya mengenai kedekatan antara dirinya, para pekerja, dan para pebisnis papan atas.
Dia juga memberhentikan pekerjaan pacarnya.
Namun Dinar Candy tak merinci seperti apa perusahaan Ko Apex itu.
Yang dia tahu hanyalah seseorang menjalankan bisnis lencana puncak.
“Saya kurang tahu detail perusahaannya, saya hanya tahu dia pedagang tongkang,” kata Dinar.
Saat ditanya soal hadiah yang diberikan kepada Dinar, Dinar mengatakan pertanyaan penyidik tidak sampai sejauh itu, melainkan hanya soal kedekatan dan pelapor dalam kasus puncak.
Mereka juga ditanya apakah mengenal pelapor tersebut, kata Dinar.
(Tribujambi.com/Rafani Halim)