Reporter Tribunnews.com Eko Sutrianto melaporkan
TRIBUNNEWS.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Menurut Heri Yusuf, Corporate Secretary Mind ID, hilirisasi bagi industri merupakan langkah strategis dalam pengolahan bahan baku secara top-down untuk menciptakan produk tambahan.
“Kami menjalankan amanah pemerintah terhadap program mineral penting ini, dan sumber daya alam Indonesia tidak akan dijual dalam bentuk bahan mentah, melainkan dalam bentuk setengah jadi atau produk jadi, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi negara,” ujarnya, Dushanbe (20/5/2024) .
Geri mengatakan salah satu proyek low profile yang dilaksanakan Mind ID adalah melalui PT Freeport Indonesia (PTFI). Melalui PT Smelting, PTFI membangun smelter tembaga di Kawasan Industri Terpadu Khusus dan Pelabuhan Ekonomi (JIIPE) (KEK) Jawa, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Smelter tersebut merupakan bagian dari program perampingan yang diprakarsai pemerintah dan diharapkan mulai beroperasi pada Juni 2024 dan mulai berproduksi pada Agustus 2024, pada akhir Desember 2024.
Melalui anggotanya PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) sedang mengerjakan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Haltimera Timur, Maluku Utara.
Pembangunan pabrik metalurgi feronikel yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor mineral penting feronikel (TNi) memiliki kapasitas produksi 13.500 ton nikel.
Sementara itu, Asahan Aluminium (Inalum) bersama PT ANTAM Indonesia juga sedang menyelesaikan proyek Alumina Refinery (SGAR) di Mempawa, Kabupaten Kalimantan Barat untuk mengintegrasikan industri aluminium.
“SGAR di Mempavah merupakan tonggak penting dalam integrasi hilir industri aluminium. Pembangunan SGAR Mempavah saat ini telah selesai 85 persen pada Maret 2024.
“Pabrik ini akan memperkuat rantai pasokan antara bijih bauksit PT Antam Tbk dan smelter aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perekonomian mengumumkan 16 Proyek Strategis Nasional atau PSN sektor mineral senilai 248,75 triliun.
PSN mineral penting yang digagas pemerintah antara lain feronikel nikel, bauksit hingga alumina, tembaga katoda tembaga, dan pabrik pasir besi hingga pasir besi.