TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Israel mengatakan negosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza telah mencapai kesimpulan yang aman.
“Para perunding tidak dapat menyampaikan kepada Hamas gagasan bahwa hal itu tidak akan lebih baik dari apa yang diusulkan Israel,” kata seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Channel 12, Sabtu (22/6/2024).
Seorang pejabat Israel menyalahkan Hamas atas blokade tersebut.
Dia mengulangi perkataan para pejabat Israel dan Amerika bahwa keputusan ada di tangan Hamas dan penghentian permusuhan ada di tangan mereka.
“Kami telah mencapai titik di mana tidak ada kemajuan,” katanya.
“Israel telah melangkah sejauh yang mereka bisa.
“Presiden Biden telah mendukung rencana ini.”
“Dewan Keamanan PBB memberikan suara pada rencana pembekuan Israel.”
“Tidak ada ruang untuk negosiasi lebih lanjut, dan mediator tidak lagi memiliki pengaruh terhadap [Yahya] Sinwar [pemimpin Hamas di Gaza], yang berada dalam posisi sulit untuk mengambil keputusan,” tambahnya. Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (X/@netanyahu)
Terlepas dari klaim tersebut, Israel belum menerima rencana gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei, The New Arab melaporkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel tidak mendukung gencatan senjata permanen.
Keinginan Israel tampaknya agar Hamas melepaskan semua sanderanya untuk mengakhiri gencatan senjata sementara.
Sementara itu, rencana Biden adalah membebaskan para tahanan guna mengakhiri pertempuran yang pada akhirnya akan berujung pada gencatan senjata permanen.
Namun, perjanjian ini pun tidak menjamin perdamaian, karena Israel tidak dapat menghentikan kesimpulan sementara yang ada di bagian pertama rencana tersebut.
Hamas mengatakan mereka hanya akan mendukung kesepakatan yang mencakup gencatan senjata permanen.
Seminggu sebelum usulan Biden, Hamas menerima kesepakatan Mesir-Qatar yang akan membebaskan tahanan Israel.
Israel menolak rencana ini dan melanjutkan serangan brutalnya ke Rafah.
Pada hari Jumat, kepala kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan partainya masih siap untuk bernegosiasi.
“Hamas siap berpartisipasi dalam rencana atau strategi apa pun yang membuat oposisi Palestina bergantung pada negosiasi untuk mengakhiri konflik di Gaza,” ujarnya.
Haniyeh kembali menegaskan bahwa Hamas memprioritaskan diakhirinya perang kriminal terhadap Palestina.
Dalam diskusi tersebut, Haniyeh juga menjelaskan tuntutan Hamas, yaitu gencatan senjata permanen, rekonstruksi, pertukaran tahanan, dan pemberian bantuan menyeluruh.
Sejak Biden mengumumkan rencana perdamaiannya, kekerasan Israel di Gaza meningkat.
Tentara Israel telah melakukan beberapa pembantaian, termasuk dua pembantaian pada hari Sabtu yang menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina setelah Israel menyerang dua desa di Kota Gaza.
Namun, Qatar mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka berupaya menyelesaikan perbedaan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri konflik di Gaza dan membebaskan tahanan Israel yang ditahan di sana.
Presiden Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, “Ada beberapa pertemuan dengan para pemimpin Hamas untuk mencoba menutup perbedaan antara kedua belah pihak dan mencapai kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata dan pembebasan tahanan Israel.” .” pada konferensi pers di Madrid. Pembaruan Perang Israel-Hamas
Berikut perkembangan terkini perang di Gaza seperti dikutip dari Aljazeera.
– Tank Israel menyerbu tenda kamp di kawasan keamanan al-Mawasi dekat Rafah, sehari setelah serangan Israel menewaskan 25 orang.
– Dua anak meninggal karena kekurangan gizi di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Korban tewas akibat kelaparan dan dehidrasi telah meningkat menjadi 31 orang, kata pejabat kesehatan.
– Israel siap melakukan tindakan apa pun di Gaza, Lebanon, dan tempat lain, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, sebelum terbang ke AS untuk bernegosiasi.
– Penyelidikan menemukan bahwa sebuah tank Israel menabrak mobil keluarga seorang gadis Palestina berusia enam tahun, Hind Rajab, dari jarak 13-23 meter.
– Sedikitnya 37.598 orang tewas dan 86.032 orang luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah orang yang tewas di Israel akibat serangan pimpinan Hamas mencapai 1.139 orang, dan masih banyak orang yang mendekam di penjara di Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)