Perubahan Warna Urine Tak Selalu Berujung Masalah Ginjal, Dokter Beri Penjelasan

Laporan Aisya Nursyamsi, reporter Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warna urine memberikan banyak informasi tentang kesehatan ginjal secara umum. 

Tergantung pada seberapa banyak air yang Anda minum, warna urin Anda bervariasi.

Semakin banyak Anda minum, semakin bersih urin Anda. 

Namun jika kurang minum air putih, warna urine akan menjadi gelap.

Menurut Profesor Dr. Noor Rasid, ahli urologi RS Asri Siloam, perubahan warna urine merupakan tanda risiko batu ginjal. 

Namun, tidak semua perubahan warna urine menyebabkan gangguan kesehatan ginjal. 

“Lalu apakah warna urine meningkatkan risiko batu ginjal? Ya atau tidak,” ujarnya dalam konferensi pers “RS Siloam ASRI: Hadapi Penyakit Ginjal Baru dan Parah dengan Bedah Ginjal Retrograde (RIRS)” di Jakarta, Rabu. . 6/2024).

Lebih lanjut dr Rasiyd menjelaskan, perubahan warna urine bukan berarti menyebabkan penyakit ginjal. 

Hal ini bisa disebabkan oleh adanya zat pewarna pada makanan dan minuman yang kita konsumsi. 

Selama seseorang memenuhi kebutuhan cairan hariannya, hal ini tidak menjadi masalah kesehatan. 

“Contohnya makan buah naga merah. Air seninya cepat merah. Kalau diminum dalam jumlah yang cukup, tidak apa-apa. Seperti vitamin C, air seninya menjadi kuning. Asal cukup, tidak apa-apa,” jelasnya. 

Masyarakat harus berhati-hati jika terjadi perubahan pada urin akibat kurang minum air. 

“Jika warna urine berubah karena tidak minum, kemungkinan terkena batu ginjal semakin besar,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *