Laporan Dennis Destryavan dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisaris
Hal itu disampaikan Anis menanggapi data terkini Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen year-on-year.
Menurutnya, perekonomian dalam negeri bergantung pada bagaimana dunia bereaksi terhadap situasi saat ini.
Anis melanjutkan, kawasan ASEAN relatif stabil dan terkendali, bahkan kawasan ASEAN merupakan kawasan yang paling menjanjikan dibandingkan kawasan lain di dunia.
“Saya memperkirakan beberapa negara ASEAN bisa tumbuh 5-6 persen. Oleh karena itu, Indonesia akan menjadi bagian ASEAN pada tahun 2024 untuk mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, namun bukan yang tertinggi,” kata Anis saat dikonfirmasi kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).
Ia mengingatkan, situasi perekonomian dan keuangan global berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Sebab pasca Covid-19, perekonomian global menghadapi situasi geopolitik yang sekaligus tegang di banyak kawasan.
Apalagi perlambatan ekonomi Tiongkok dan kebijakan suku bunga The Fed yang tinggi,” kata Anis.
Anis menambahkan, Indonesia telah mengalami triple teror inflasi, tingginya suku bunga dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan, serta melemahnya mata uang.
“Jika tidak bisa diprediksi maka akan berdampak pada sektor riil dan daya beli masyarakat sehingga pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi,” jelas Anis.
Yang penting peralihan kekuasaan berjalan baik dan pemerintahan lama bisa menyerahkan tugas ke pemerintahan baru, kata Anis.
Ia menambahkan, pemerintahan masa depan bisa melibatkan orang-orang terbaik di bidangnya daripada hanya melayani kepentingan politik.
“Pemerintahan baru percaya bahwa ada dua hal yang harus dipertimbangkan untuk memperkuat kebijakan industri, yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB. Kedua, memperbaiki organisasi dan sistem perpajakan yang memberikan pendapatan negara, jelas Anis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto sebelumnya menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat sebesar 5,11 persen pada kuartal I tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal IV tahun 2023 sebesar 5,04 persen.
Airlanga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 ditopang oleh Ramadhan, Idul Fitri 2024, dan pemilu 2024 yang pada akhirnya mendorong konsumsi dalam negeri.
PMI manufaktur Indonesia juga mencapai 52,9 pada April 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Tiongkok yang mencapai 51,4, Korea Selatan yang mencapai 49,4, dan Malaysia yang mencapai 49.