Penulis Tribunnews.com Igman Ibrahim melaporkan
Tribun News.com, Jakarta – Presiden terpilih RI, Prabowo Subiano, berharap perekonomian India bisa mencapai 8 persen dalam dua hingga tiga tahun.
Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024). Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Sementara itu, Prabowo ditanya mengenai indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa dicapai dalam 5 tahun kepemimpinannya ke depan.
Saya yakin sekali, saya sudah bicara dengan para ahli dan mempelajari angkanya. Saya tahu kita bisa mencapai 8 persen. Saya bertekad untuk mencapainya, kata Prabowo.
“Ya mungkin dalam dua atau tiga tahun ke depan (mudah-mudahan) bisa terwujud,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Prabowo kembali menegaskan bahwa kebijakan bottom-up akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Jumlahnya akan terus menurun, kata Prabowo.
Ia juga menyoroti salah satu faktor yang menyebabkan kuatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun pertama pemerintahannya, yaitu pertanian dan pangan (produksi dan distribusi) serta energi.
“Kami ingin go green secepatnya. Kami ingin memproduksi solar dari minyak sawit dan ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat,” kata Prabowo.
“Sampai saat ini kita mengimpor minyak sebesar US$20 miliar per tahun. Jadi, bisa dibayangkan besarnya penghematan yang terjadi jika kita beralih ke biomassa,” lanjutnya.
Prabowo mengatakan, kebijakan penghematan pengurangan impor tidak dimaksudkan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang menganut ekonomi proteksionis.
Dia ingin Indonesia menjadi negara agraris yang maju, bukan pengekspor komoditas.
Menurutnya, setiap negara berjuang demi kemaslahatan bangsa, terutama untuk melindungi rakyatnya.
“Saya pikir ini sebuah kesalahan. Kami bukan proteksionis. Apa yang kami lakukan benar sekali. Setiap negara di dunia akan berjuang untuk melindungi kepentingan nasional atau rakyatnya,”
“Kita ingin melakukan industrialisasi, dan ini adalah sumber daya alam kita yang perlu dilindungi untuk kepentingan rakyat. Kita harus mendapatkan manfaat penuh darinya. Kita tidak bisa mengimpor barang, industri terus-menerus. Itu tidak baik untuk rakyat kita.” Puji Prabowo.